Mengulik Sejarah FBTPI

Jakarta|lampumerah.id

Mengenal sejarah hadirnya Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia yang saat ini berkiprah mengadvokasi bila mana terjadi gejolak nasib buruh yang ada di Jakarta, khususnya Jakarta Utara.

Muhammad Haerulandri selaku sekjen FBTPI yang di wawancarai oleh awak media saat di sambangi di kantor sekretariat FBTPI yang berada di Jl Jampea , Kecamatan Koja , Jakarta Utara.(16/3).

“Jadi awal nya kami bernama SBTPI (serikat buruh transportasi perjuangan Indonesia)  di Th 2015 karena sektor kita banyak ada sektor pergudangan,ada sektor pelabuhan,ada sektor aneka industri, sektor transportasi,dan sektor pelayaran , Alhamdulillah karena pencapaian kami baik  akhirnya sektor aneka industri itu ingin gabung ke kami akhirnya kami bentuk serikat buruh aneka industri SBAI, kemudian gabung lagi kawan-kawan pelabuhan perkerja yang di PMB  kita bangun lagi Serikat Buruh Pelabuhan Nusantara SBPN, nah dari situ makin banyak kemenangan kita masuk lagi dari sektor pergudangan kita bentuk SBDP serikat buruh depo dan pergudangan, khusus pekerja buruh yang bekerja di gudang seperti gudang logistik pembelanjaan online .”paparnya.

Selanjutnya sekjen FBTPI menceritakan Teman-teman pekerja di basis Marunda yang sekarang tinggal papan nama saja.

“Teman-teman ini basis nya di Marunda karena di sana banyak pergudangan, nah dari situ serikat pelayaran ikut  bergbung juga tapi di th 2017 sudah mulai tidak ada karena banyak pekerja nya yang terkena PHK , akhirnya jadi papan nama saja , jadi sekarang itu yang masih ada SBPN,SBTPI,SBDP , SBAI dan di tahun 2018 gabung STTKBM , kemarin di tahun 2021 gabung lagi SPPTKI ini serikat pekerja khusus kirim mobil di IKT , jadi sekarang punya 6 sektor .”lanjutnya.

“Karena sudah ada 6 sektor yang telah bergabung dengan kami pada Tahun 2015 akhirnya kita bentuk Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia, di Tahun 2017-2018 akhirnya karena dulu pendiri banyak peran Ilham Syah atau boing akhirnya ketum boing berafiliasi dengan KPBI jadi momentum lahirnya KPBI ya dari sini juga penggerak nya.”terangnya kembali .

Kemudian sekjen FBTPI pun menjelaskan bahwa federasi nya bukan hanya mengadvokasi para pekerja tapi juga rakyat miskin perkotaan, nelayan dan juga pedagang.

“Ini adalah runtutan FBTPI dulu nya itu asal nya dari sopir-sopir kontener karena banyak pencapaian yang kita raih akhirnya banyak lah yang bergabung dari sektor lain nya ,  tujuannya gak beda jauh dengan kawan-kawan Serikat yang lain yaitu mensejahterakan kaum buruh tapi agak sedikit berbeda di kami karena lahirnya SBTPI dulu itu bukan hanya buruh sasaran nya tapi juga rakyat miskin perkotaan,nelayan , pedagang-pedagang dan sampai sekarang pun ketika ada penggusuran , pedagang-pedagang di luar kontek buruh kita tetap organisir kita tetap advokasi, kalau misalkan ada masalah gejolak dengan teman-teman yang tadi jadi tidak hanya scup nya di buruh saja jadi kami bersifat umum .”ucapnya .

“Dulu itu banyak juga kawan-kawan mahasiswa yang life in di sini biasanya kawan-kawan dari organisasi LMD, sekerang pecah menjadi LMDN dan kongres di tahun 2022 berubah lagi menjadi LMID nah itu masih jadi satu bagian dari inisiator kita Liga Mahasiswa Untuk Demokrasi .”tambahnya.

Sekjen pun menjelaskan lebih lanjut sektor yang ada di Marunda Center dan Kawasan Berikat Nusantara Marunda . “Di Marunda center itu ada 2 basis ada basis pergudangan di bidang export import bahan makanan dan satu lagi basis transportasi , sedangkan  di KBN  Marunda nya ada 2 sektor ada SBTPI dan SBAI .”tutup nya .

Perlu di ketahui berikut susunan pengurusan di tubuh FBTPI (Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia)

Ketua majelis Nasional “Zaenal Abidin (Salman )
Ketum Mudarib
Sekjen M harullandri
Dep Dana dan usaha Kusnanto
Dep advokasi Surya
Dep pendidikan Yasin
Dep perkembangan Organisasi DPO Muhammad Arirafitra (Bire )
Hub international Fajar
Media dan bacaan Marullah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru