Rp 1,2 Miliar per Hari, Gaji yang Ditolak Pangeran Harry

Lamer | Jakarta – Uang saku Pangeran Harry dan istri, Meghan Markle, Rp 1,2 miliar per hari. Itu akan mereka tinggalkan, seiring keputusan mereka mundur dari anggota keluarga Kerajaan Inggris.

Mereka memutuskan akan mundur dari keanggotaan keluarga Kerajaan Inggris, dan hidup mandiri secara finansial. Artinya, mereka akan bekerja untuk mendapatkan uang sendiri.

Dikutip dari Dailymail, Jumat (10/1/2020), selama ini Pangeran Harry biasa diberi 2 juta Poundsterling (Rp 36 miliar) per bulan. Sekitar Rp 1,2 miliar per hari.

Itu gaji buat Pangeran Harry dari neneknya, Ratu Elizabeth II.

Lantas, bagaimana pasangan ini bertahan setelah hidup mandiri, kelak?

Belum ada kabar, mereka akan bekerja apa. Tapi, total kekayaan sejoli itu sebesar 30 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 420 miliar.

Meghan Markle aktris yang sukses membintangi serial televisi Suits. Juga, endorsement sejumlah merek produk.

Meghan Markle memiliki total kekayaan (sebelum menikah) sebesar 5 juta dolar AS, atau sekitar Rp 70 miliar dengan kurs Rp 14 ribu.

Sedangkan Pangeran Harry memiliki kekayaan yang diestimasikan sekitar 25 juta dolar AS atau sekira Rp 350 miliar.

Kekayaan Harry didapat dari warisan Putri Diana (ibunya) dan tunjangan hidup Pangeran Charles (ayahnya).

Belum dipastikan, apakah sokongan dana dari sang ayah terputus jika Pangeran Harry mundur dari kerajaan bergengsi itu.

Putra kedua mendiang Putri Diana itu pernah tergabung pula dalam Kemiliteran Inggris selama 10 tahun sebelum menikah.

Pangeran Harry dan Meghan Markle menikah pada Mei 2018, dan kini dikarunia seorang putri cantik bernama Archie.

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Pangeran Harry dan Meghan Markle mengumumkan kabar mengejutkan.

Pasangan royal itu memutuskan mundur sebagai anggota senior keluarga Kerajaan Inggris.

Mereka juga menyatakan bakal bekerja dan mandiri secara finansial.

Pernyataan itu mereka sampaikan melalui akun Instagram mereka.

“Setelah berbulan-bulan refleksi dan diskusi internal, kami memilih untuk melakukan transisi tahun ini,” tulis mereka, Kamis (9/1/2020).

Dengan mundur dari keluarga kerajaan, mereka berharap bisa mengukir peran baru yang progresif.

“Kami bermaksud untuk mundur sebagai anggota ‘senior’ dari Keluarga Kerajaan dan bekerja untuk menjadi mandiri secara finansial.”

“Sambil terus sepenuhnya mendukung Yang Mulia Ratu,” kata mereka.

Pasangan itu juga berencana membagi waktu mereka antara Inggris dan Amerika Utara.

“Keseimbangan geografis ini akan memungkinkan kami membangkitkan putra kami dengan apresiasi atas tradisi kerajaan tempat ia dilahirkan.”

“Juga memberi keluarga kami ruang untuk fokus pada bab berikutnya, termasuk peluncuran entitas amal baru kami.”

“Kami menantikan untuk berbagi rincian lengkap dari langkah selanjutnya yang menarik ini pada waktunya.”

“Karena kami terus bekerja sama dengan Yang Mulia Ratu, Pangeran Wales, Duke of Cambridge dan semua pihak terkait.”

“Hingga saat itu terjadi, terimalah terima kasih terdalam kami atas dukungan Anda yang terus-menerus.”

Sebelumnya diberitakan, sosok Pangeran Harry dan Meghan Markle terlihat beberapa kali melanggar golden rules dari kerajaan Inggris. Apa saja?

Rupanya, beberapa anggota keluarga Kerajaan berpikir bahwa aturan dirancang untuk dilanggar.

Dikutip dari Bright Side, Putri Diana punya alasan kuat untuk memberontak aturan.

Misalnya, pakaian balas dendamnya, wawancara jujurnya tentang hubungannya dengan suaminya, atau pelukannya dengan orang yang terinfeksi HIV.

Setiap tindakan mengejutkan media dan anggota keluarga Kerajaan lainnya.

Rupanya kini Duke dan Duchess of Sussex turut membuktikan gagasan bahwa sebagian besar aturan dan tradisi Kerajaan adalah hal-hal di masa lalu.

Berikut kasus ketika Pangeran Harry dan Meghan Markle memutuskan untuk mengabaikan etiket kerajaan.

  1. Pangeran Harry dan Meghan Markle mesra depan umum

Pelukan dan ciuman di depan umum tidak disukai di keluarga Kerajaan, tetapi Duke dan Duchess of Sussex tidak berpikir bahwa ada yang salah dengan itu.

Mereka secara teratur saling berpegangan tangan dan berpelukan.

Setelah menang dalam acara amal polo, Pangeran Harry mencium Meghan Markle dengan penuh semangat.

Namun, gerakan ini selama acara olahraga bukanlah hal yang langka.

Putri Diana juga pernah mencium Pangeran Charles setelah pertandingan ini.

  1. Meghan Markle menutup pintu mobil sendiri

Meskipun hal ini bukan pelanggaran besar terhadap protokol, anggota keluarga Kerajaan tidak boleh melakukan itu.

Pakar etiket William Hanson menunjukkan bahwa ini bukan pelanggaran protokol.

“Biasanya, jika kalian adalah anggota keluarga kerajaan atau orang terhormat, anda memiliki anggota staf untuk membuka dan menutup pintu mobil untuk anda”

Kebiasaan lamanya menunjukkan betapa malunya Markle.

  1. Meghan Markle tidak memakai stoking

Stoking adalah elemen yang harus dimiliki di lemari pakaian anggota keluarga Kerajaan ketika mereka tampil di depan umum.

Ratu Elizabeth II mengharuskan keluarga Kerajaan untuk selalu mengikuti aturan ini apa pun cuacanya.

Tetapi Meghan Markle telah muncul di depan umum beberapa kali tidak hanya mengabaikan aturan ini.

Tetapi juga mengenakan sepatu berujung terbuka, yang merupakan hal tabu lain, menurut etiket kerajaan.

  1. Pangeran Harry dan Meghan Markle melepas sepatu mereka di pantai

Selama kunjungan ke Australia pada Oktober 2018, Duke dan Duchess of Sussex mengunjungi Pantai Bondi Sydney yang terkenal.

Pangeran Harry dan Meghan Markle melepas sepatu mereka dan berjalan di atas pasir tanpa alas kaki yang indah.

Yang mana ini merupakan kontradiksi langsung dari etiket kerajaan, larangan ini terutama berlaku untuk wanita.

Kate Middleton, tidak seperti Duke dan Duchess of Sussex, ia mengikuti aturan ini.

Selama kunjungannya ke Australia pada tahun 2014, istri Pangeran William berjalan di pantai mengenakan sepatu.

  1. Meghan Markle tidak mengenakan label nama dengan namanya saat pacuan kuda

Perlombaan pacuan kuda kerajaan tahunan di Ascot memiliki persyaratan kode berpakaian yang sangat ketat.

Para pengunjung wanita dari acara bergengsi ini harus memilih gaun dengan bahu tertutup yang setidaknya selutut.

Mereka juga seharusnya mengenakan topi elegan dan label nama khusus dengan nama mereka.

Tetapi pada 2018, Meghan Markle mengabaikan persyaratan untuk label namanya.

Tidak seperti tamu lain, Duchess of Sussex tidak mengenakan lencana di gaunnya, tetapi menyimpannya di tangannya.

Ngomong-ngomong, satu-satunya anggota keluarga Kerajaan yang tidak harus memakai label nama adalah Ratu Elizabeth II. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *