Jakarta | Lampumerah.id – Menanggapi pemanggilan Anies Baswedan oleh KPK terkait pengadaan tanah di Munjul,Jakarta Timur oleh PD Sarana Jaya yang ramai di media sosial bahkan di pemberitaan,Ketua umum Presidium Pemuda Indonesia “Rudy Darmawanto menyampaikan
“Seperti diketahui bahwa Kasus Pengadaan Tanah Munjul yang telah ditetapkankanya Direktur PD Sarana Jaya oleh KPK..dilangsir dari berita yang telah beredar,saya rasa cukup aneh dan genit,karena mengkaitkan soal Gubernur Anies Baswedan dengan Pusaran kasus Tanah Munjul,”Jauh panggang dari Api Bos.”kata Rudy,di Gedung KNPI Jakarta 13/7/2021
“Anies Baswedan selaku gubernur hanya menandatangani Nota keuangan tahunan sebagai program Dinas, BUMD Dan SKPD ya Itu sama-sama kita ketahui memang tugasna dan atas persetujuan DPRD soal kemudian secara tehnis ada penyelenggaraan yang berakibat dan berimplikasi hukum,ya itu menjadi tanggung jawab pelaksananya ya Dinas, BUMD Dan atau SKPD merekalah yang seharusnya bertanggung jawab.”lanjutnya.
“Semisal Presiden menandatangani usulan Nota Keuangan dari lembaga Kementerian atas persetujuan DPRRI kemudian secara tehnis ada penyelenggaraan yang salah atau terjadi tindak pidana Korupsi disalah satu Kementerian,apakah Presiden juga dianggap melakukan kesalahan apa bedanya kan sama karena itu prosedural umum sesuai dengan ketentuan yang ada.”
“Saya yakin Anies Baswedan selaku mantan Aktivis akan taat hukum dan bila ternyata KPK membutuhkan keterangan dan penjelasan terhadap masalah tersebut saya berkeyakinan Anies Baswedan akan datang sebagai seorang Warga Negara yang baik dan kapan pun dipanggil KPK,jadi jangan aneh-aneh,genit dan nyiyir Negeri ini masih butuh kerja nyata untuk masyarakat dan bangsa.”sambungnya.
“Apalagi kalau ngomong soal Pengadaan tanah berarti anda termasuk orang baru dijakarta,pelakunya kan semua orang kenal dan itu-itu saja sejak jaman dulu,sekarang aja kena batunya.kalau lah mau jujur buat KPK sangat mudah suruh buka aja record hasil rapat Banggar DPDR dengan Istansi dinas atau SKPD Dari tahun itu pasti terbuka semua.”pungkasnya.