GRESIK | lampumerah.id – Petrokimia Gresik berhasil memborong dua penghargaan predikat 5 Stars dan enam penghargaan 4 Stars, dalam Indonesian Conference & Competition Occupational Safety and Health (ICC-OSH) 2024 di Semarang, beberapa waktu lalu.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo menyampaikan perolehan ini bukti jika Petrokimia Gresik disiplin dan inovatif dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L).
“Petrokimia Gresik merupakan objek vital Nasional yang tidak boleh berhenti operasional bisnisnya, untuk menjaga ketahanan pangan Nasional. Apalagi tahun 2024 Pemerintah menambah alokasi pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton, dan Petrokimia Gresik mendapat amanah yang cukup besar sehingga harus optimal dalam penyalurannya. Karena itu, inovatif dan disiplin menerapkan SMK3L adalah keniscayaan,” tandas Dwi Satriyo.
Disampaikannya, penerapan SMK3L juga menjadi komitmen Petrokimia Gresik dalam memberikan perlindungan bagi konsumen, dalam hal ini petani, melalui ketersediaan stok pupuk, baik ritel komersil maupun pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi.
“Ketika petani membutuhkan, pupuk harus sudah ada di kios. Ketersediaan pupuk ini akan berdampak pada produktivitas pertanian, kesejahteraan petani, dan ketahanan pangan nasional. Hal ini akan mustahil jika Petrokimia Gresik mengabaikan SMK3L,” tandasnya.
Lebih lanjut, Dwi Satriyo menambahkan, Petrokimia Gresik akan senantiasa inovatif dalam menjalankan SMK3L. Hal ini akan memudahkan Petrokimia Gresik dalam memitigasi risiko yang ada dan melakukan pencegahan.
Dalam beberapa program K3 di perusahaan, Petrokimia Gresik juga melibatkan masyarakat sekitar. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kolaborasi yang sinergis dengan masyarakat sekitar, dalam rangka bersama menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kesadaran K3 tidak hanya dibangun Petrokimia Gresik untuk karyawan, tapi juga bagi masyarakat sekitar, sehingga penerapan K3 semakin optimal,” pungkas Dwi Satriyo. (san)