Lamer | Jakarta – Isu virus corona, membuat masyarakat panik. Termasuk panic buying, sehingga harga barang tertentu tidak normal. Misalnya, harga rempah-rempah.
Beberapa jenis rempah-rempah banyak dicari masyarakat, hingga harganya melambung.
Misalnya, jahe merah, temulawak, lengkuas. Baik di pasar tradisional, pasar modern, maupun di toko online, harganya melonjak. Bahkan melebihi daging ayam.
Bandingkan, harga daging ayam ras, harga rata-ratanya sekitar Rp 25.000 per kilogram (kg) atau sekitar Rp 30.000 per ekor.
Sementara harga temulawak di Pasar Minggu, Jakarta Selatan misalnya, sudah mencapai Rp 60.000 per kg.
Nizam, salah seorang pedagang, menjelaskan saat ini lebih banyak pembeli yang mencari temulawak.
“(Katanya) buat corona. Banyakan ini temulawak yang dipakai ini seperempat kilo Rp 15 ribu. Orang pada beli temulawak dari pagi,” kata Nizam kepada wartawan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2020).
Selain temulawak, Nizam menjelaskan kalau jahe juga tidak kalah dicari oleh masyarakat di tengah merebaknya virus corona.
Hanya saja, harga jahe dianggap Nizam masih normal.
Harga temu lawak di toko online capai Rp 74.000 per kg
“Jahe setengah kg Rp 25 ribu, 1 kg Rp 50 ribu. Ini yang dicari jahe sama temulawak. Temulawak direbus campur sama jahe. Kalau jahe standar 1 kg Rp 50 ribu,” terang Nizam.
Sementara itu di toko online, ada yang menjual temulawak segar hingga Rp 74.000 per kg.
Jenis rempah-rempah lain yang harganya melonjak, adalah lengkuas dan jahe merah. Dua jenis rempah-rempah ini ditawarkan masing-masing di harga Rp 65.000 dan Rp 95.000 per kg.
Khasiat Temulawak untuk Daya Tahan Tubuh
Temulawak diketahui berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, karena mengandung senyawa curcumin yang bersifat antioksidan dan antiradang.
Berdasarkan jurnal Antioxidant and Anti-inflammatory Properties of Curcumin tahun 2007, antioksidan tersebut meningkatkan metabolisme serta mengeluarkan racun yang mengendap di dalam tubuh.
Dibandingkan bahan kimia, bahan herbal seperti rempah-rempah ini lebih aman dikonsumsi untuk jangka panjang, sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh menghindari terjangkit virus corona.
Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes RI, Dr. dr. Ina Rosalina, Sp.A (K)., M.Kes., MH.Kes., menyatakan tubuh kita membutuhkan obat herbal yang bersifat imunomodulator (bisa meningkatkan imun) untuk menyehatkan badan. Sumbernya antara lain dari temulawak dan meniran.
“Misalnya, tanaman meniran atau temulawak bisa dikonsumsi dengan dibuat ramuan tradisional atau jamu sendiri di rumah. Kementerian Kesehatan mencoba mengajak masyarakat, untuk bisa menjaga diri dan keluarganya dengan memanfaatkan bahan yang ada di rumah,” kata Ina kepada wartawan di Cirebon, Sabtu (29/2). (*)