Ngeri Amat, 1.603 Orang Positif Covid Coba-Coba Lakukan Aktivitas Publik

Jakarta | lampumerah.id – Hingga 5 September 2021, total masyarakat yang melakukan skrining dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi di beberapa sektor publik seperti pusat perbelanjaan, industri, olahraga dan lainnya telah mencapai hampir 21 juta orang.

Hal ini diungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin (6/9).

Dari total 20,9 juta orang tersebut, terdapat 761 ribu orang yang masuk kategori merah. Mereka tidak diperkenankan masuk/melakukan aktivitas publik oleh sistem.

Selain itu, juga ada 1.603 orang dengan status positif dan kontak erat, yang mencoba melakukan aktivitas publik.

“Ke depan, pemerintah akan menindak orang yang masuk dalam kriteria hitam Peduli Lindungi, yang masih berusaha melakukan aktivitas di area publik dengan membawa mereka ke dalam isolasi terpusat. Hal ini dilakukan untuk sama-sama menjaga dan melindungi kita semua. Kalau tidak, mereka akan membangun klaster baru lagi,” tegas Luhut.

Luhut pun mengimbau masyarakat, agar bisa beraktivitas di tempat-tempat yang sudah menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Sehingga, dapat mengurangi risiko tertular karena Covid-19.

Aplikasi Peduli Lindungi akan menjadi integrator utama dari tiga strategi pengendalian pandemi, yang terdiri dari peningkatan cakupan vaksinasi yang cepat untuk seluruh masyarakat Indonesia, testing-tracing-treatment yang baik, serta kepatuhan prokes 3M yang tinggi.

Strategi tersebut diharapkan bisa meminimalkan penularan Covid-19, ketika aktivitas masyarakat dilonggarkan secara bertahap.

Dipastikan Aman

Pada kesempatan yang sama, Luhut memastikan pemerintah menjamin keamanan data dalam aplikasi Peduli Lindungi.

“Terkait keamanan data di dalam Peduli Lindungi, pemerintah menjamin keamanan data tersebut. Saat ini, penyimpanan data dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, dengan penanganan keamanan data dibantu oleh Badan Sandi dan Siber Negara,” papar Luhut.

“Langkah-langkah perbaikan akan terus dilakukan, agar penggunaan aplikasi Peduli Lindungi bisa semakin baik,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *