Kota Bekasi | Lampumerah.id Pemerintah Kota Bekasi melalui Kelurahan Jatirasa terus mendorong pemanfaatan Dana Alokasi Umum (DAU) Tambahan Tahun 2025 untuk pembangunan ruang terbuka hijau. Salah satu program prioritas yang berhasil direalisasikan tahun ini adalah pembangunan Taman Sawitri Eco Park RW 015 Bumi Asih Indah (BAI).
Lurah Jatirasa, Dedi Suhadi, mengatakan pembangunan taman tersebut merupakan hasil dari usulan warga yang disampaikan saat Musyawarah Kelurahan (Muskel). Menurutnya, taman menjadi kebutuhan utama masyarakat selain sarana jalan dan saluran air yang selama ini rutin dibangun.
“Antusiasme warga dalam pengusulan taman masih tinggi, terutama dari para RT/RW. Maka dari itu, tahun ini kami fokus membangun taman di RW 015,” ujar Dedi di Kantor Kelurahan Jatirasa, Senin (21/7).
Dedi menjelaskan, ruang terbuka hijau seperti taman, taman bermain anak, sarana olahraga, hingga tempat berkumpul masyarakat menjadi kebutuhan mendesak. “Fasilitas seperti ini masih minim. Kalau tidak ada lahan fasos-fasum, kita juga akan kesulitan membangun taman di ruang publik,” tambahnya.
Taman Sawitri Eco Park dibangun oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Jatirasa dengan sistem swakelola tipe 4. Pembangunan berlangsung selama 30 hari dengan anggaran sebesar Rp200 juta dari DAU tambahan.
“Desainnya bagus, respons masyarakat juga positif. BKM berhasil menjalankan kegiatan dengan baik,” ujar Dedi.
Sementara itu, Ketua Koordinator BKM Kelurahan Jatirasa, Yulianto, menyampaikan bahwa progres pembangunan taman telah mencapai 95 persen pada pertengahan Juli lalu. Ia menjelaskan, fasilitas yang dibangun meliputi area bermain anak, jalur refleksi terapi, fitness outdoor, jogging track, dan gazebo untuk ruang berkumpul warga.
“Seluruh fasilitas ini bisa dinikmati semua kalangan. Harapannya, taman ini benar-benar bermanfaat untuk masyarakat,” ucap Yulianto.
Walikota Bekasi, Tri Adhianto, secara resmi meresmikan Taman Sawitri Eco Park RW 015 BAI Jatirasa pada Selasa (22/7). Ia mengapresiasi kolaborasi antara warga dan pemerintah dalam menciptakan ruang publik yang sehat dan edukatif.
“Taman ini hadir karena aspirasi warga dan kerja sama semua pihak. Fungsinya tidak hanya mempercantik lingkungan, tapi juga menyediakan ruang bermain dan berkumpul bagi masyarakat,” ujar Tri.
Ia berharap, taman tersebut dapat menjadi ruang hidup baru yang mendorong interaksi sosial dan meningkatkan kualitas lingkungan di Jatirasa.