Oleh: Djono W. Oesman
Ini pelajaran menarik. Tersangka korupsi, eks Menteri Kelautan Perikanan, Edhy Prabowo, mengaku ke KPK, menyewakan apartemen pebulu tangkis Deby Susanto. Ternyata terpublikasi kemarin, Deby membantah keras.
Setidaknya, ada enam wanita cantik yang diakui Edhy Prabowo, dan terungkap di sidang, menerima pemberian sesuatu dari Edhy. Nilainya ratusan juta rupiah.
Keenam wanita itu: Debby Susanto, Keysa Maulitta Putri, Anggia Putri Tesalonika Kloer, Putri Elok, Fidya Yusri, dan Pedangdut Betty Elista.
Di antara enam, ada yang membantah. Ada yang mengakui. Dan, ada yang belum terkonfirmasi. Tapi, pemberiannya belum terkonfirmasi sebagai uang hasil korupsi.
Edhy, usai diperiksa di KPK, Rabu (3/2/21) kepada wartawan menceritakan:
“Saya banyak dekat dengan pebulutangkis laki-laki dan perempuan. Semuanya saya sama ratakan,” kisahnya.
“Kalau Keysa sama Debby sudah saya sewakan apartmen di Kalibata City sudah lama. Sejak 2010 begitu saya kenal dia,” tambahnya.
Yang dimaksud adalah dua pebulutangkis, Keysa Maulitta Putri dan Debby Susanto. Apartemen Kalibata City di Jakarta Selatan.
Diceritakan Edhy, ia pertama kali kenal Keysa dan Debby seusai Pelatihan Nasional (Pelatnas). Kedua atlet itu berpotensi bagus.
“Dulu, Debby peringkat 96 dunia. Beberapa lama begitu saya ikut mengenal, walaupun nggak secara langsung, pernah naik 27 dunia. Tapi sampai sekarang nggak ada hubungan khusus, bisa dibuktikan tanya sendiri sama yang bersangkutan,” tegasnya.
Edhy membantah anggapan bahwa dia sering mengirim uang dari hasil korupsinya secara cuma-cuma. Kepada dua cewek tersebut. “Itu tidak benar. Silakan dibuktikan,” ujarnya.
Edhy memberi, karena gemar main bulutangkis. “Itu kan saya sering belikan shuttlecock, beli raket, beli alat-alat segala macamnya, itu kan tinggal dilihat saja. Nah sekarang tinggal dibuktikan saja, yang jelas itu semua dilakukan dengan semangat,” katanya.
Ternyata itu dibantah Debby Susanto. Debby bahkan mengaku tidak pernah mengenal Edhy Prabowo.
Debby menyampaikan klarifikasi melalui video di Instagram pribadinya. Debby berkata begini:
“Lewat video ini saya mau mengklarifikasi terkait berita yang menyangkutpautkan nama saya Debby Susanto sebagai penerima unit apartemen dari Bapak mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Edhy Prabowo dalam kasus korupsi ekspor benih lobster,” kata Debby.
Dilanjut: “Saya tidak pernah menerima apapun dari Bapak Edhy Prabowo termasuk unit apartemen yang disebutkan.”
“Disebutkan bahwa saya menerima unit apartemen tersebut di tahun 2010 pada saat saya keluar dari PBSI dan saat itu saya ada di ranking 96 dunia. Perlu ditekankan pada tahun 2010, saya masih aktif sebagai atlet PBSI sebagai pemain ganda campuran yang berpasangan dengan Muhammad Rizal dan saat itu kita menempati peringkat 20 dunia,” tambahnya.
“Hal ini merupakan pencemaran nama baik bagi saya dan keluarga saya. Saya sendiri belum tahu kenapa nama saya ikut terbawa dalam kasus ini. Sampai saat ini kita masih memastikan dari mana sumber awal yang menyebutkan nama saya bisa terbawa,” katanya.
Sementara, Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri pernah mengatakan, KPK terus menelusuri aliran dana dugaan suap Edhy Prabowo.
“Aliran dana dan penggunaannya masih akan terus didalami,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Kamis (4/2/2021).
Ali belum merinci total duit yang diduga digunakan Edhy Prabowo untuk menyewakan apartemen bagi atlet wanita tersebut. Dia mengatakan penggunaan dana diduga dari suap, masih ditelusuri.
Tapi, ternyata ada cewek yang mengakui menerima pemberian Edhy Prabowo.
Dalam persidangan Tipikor Jakarta, Rabu, 10 Maret 2021, Amiril Mukminin, sekretaris pribadi Menteri KKP, membeberkan pernah memberi atas perintah Edhy Prabowo, kepada Anggia Putri, Sekretaris Pribadi Edhy Prabowo. Dan, Fidya Yusri.
Waktu itu, Jaksa KPK bertanya ke Amiril: “Saudara juga membeli mobil atas perintah Pak Edhy untuk sekretarisnya, Anggia Putri Tesalonika Kloer?”
“Itu kalau nggak salah saya pakai uang Bapak, Pak, karena saya bayarnya cash,” jawab Amiril.
Jaksa KPK kembali mendalami sumber uang untuk membeli mobil HRV hitam untuk Anggia. Amiril pun menjawab uang tersebut diambil dari rekening Dirut PT Aero Citra Kargo (ACK), Amri.
Diketahui dalam dakwaan, PT ACK disebut sebagai perusahaan kargo yang diduga diatur untuk pengangkutan ekspor benih lobster (benur) oleh Edhy.
Nama Achmad Bachtiar dan Amri dipinjam namanya sebagai pengurus perusahaan (nominee) di PT ACK.
“Kalau nggak salah uangnya dari Amri,” ujar Amiril.
Amiril pun memerintahkan staf pribadi istri Edhy Prabowo Iis Rosita Dewi, Ainul Faqih, untuk membayar mobil yang dibeli untuk Anggia.
Amiril juga mengungkap perintah Edhy Prabowo untuk membelikan apartemen kepada sesprinya bernama Fidya Yusri. Uang pembeliannya, sebut Amiril, juga berasal dari rekening Amri.
“Saya carikan di Menteng Park, Fidya itu 2 kamar Rp 160 juta per tahun. (Duitnya) pinjam dari Amri. Saya yang bayarkan cash,” tambahnya.
Di persidangan berikutnya, Rabu (17/3/21) Edhy Prabowo mengakui membiayai sewa apartemen untuk 3 wanita. Ketiga wanita itu disebut sebagai sesprinya.
“Saya meminta Amiril untuk menyiapkan satu apartemen yang bisa dipakai buat bertiga,” ucap Edhy Prabowo saat bersaksi.
Ketiga wanita yang dimaksud yaitu Anggia Putri Tesalonika Kloer, Putri Elok, dan Fidya Yusri.
Anggia yang saat sidang duduk di kursi saksi, mengakui hal itu. Anggia mengatakan:
“Saya disewakan apartemen. Karena tidak punya keluarga di Jakarta. Saya dari Manado, saya disewakan apartemen.”
Anggia mengakui, diberi mobil HRV oleh Edhy Prabowo. STNK atas nama Ainul Faqih, staf pribadi istri Edhy Prabowo, Iis Rosita Dewi.
Kasus ini masih disidik. Mereka yang terbukti menerima sesuatu, hasil korupsi, bakal ditindak. Ini pelajaran, bahwa menerima sesuatu harus tahu asal uangnya. (*)