Sidoarjo | Lamer.id – Pembangunan gedung terpadu 8 lantai untuk kantor Pemkab Sidoarjo, bakal ditunda. Lantaran dana pembangunan akan dialokasikan ke infrastruktur jalan atau betonisasi.
Perlu diketahui bahwa besaran anggaran untuk pembangunan gedung pemerintahan terpadu 8 lantai sebesar Rp 120 Miliar di APBD 2021.
Bupati Sidoarjo, Muhdlor Ali mengatakan dana kita gunakan untuk lebih urgent yakni perbaikan dan peningkatan kelas jalan.
“Pertimbangannnya, banyak jalan yang rusak parah dan harus segera diatasi. Dan kalau bisa semua jalan itu dibeton,” katanya Jumat (05/03/21).
Dijelaskannya, sebenarnya Pemkab sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 240 Miliar untuk membiayai berbagai proyek peningkatan mutu jalan yang ada di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM-SDA).
Hanya saja dana tersebut sudah terplot-plot di ruas-ruas jalan tertentu.
“Kalau memang sudah direncanakan sebelumnya maka akan segera kita eksekusi. Kalau memang belum, ya kami mohon maaf karena APBD tahun ini digedok bukan di masa kita. Sabar dulu,” sebutnya.
Ia pun mencontohkan kondisi ruas jalan yang membentang dari batas desa Wilayut Sukodono hingga Krian yang mengalami kerusakan cukup parah. Menurutnya dengan kondisi seperti itu sudah tidak mungkin lagi diatasi dengan konsep tambal-sulam. “Harus sekalian dicor,” ucapnya tegas.
Muhdlor mengatakan saat ini pihaknya sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan DPRD Sidoarjo terkait pengalihan anggaran tersebut dalam pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) di pertengahan tahun mendatang.
Bahkan jika memungkinkan proses pembahasan PAK tersebut bisa dipercepat supaya proyek peningkatan kelas jalan itu bisa segera dieksekusi. “Jangan seperti yang dulu-dulu, September baru mulai, akhirnya malah kalang kabut semuanya,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi mengatakan pihaknya berencana akan melakukan betonisasi untuk semua ruas jalan di Sidoarjo. Program itu direncanakan dan bisa digarap mulai tahun ini yang kemudian berlanjut di tahun-tahun anggaran berikutnya.
“Masyarakat Sidoarjo layak untuk mendapatkan layanan maksimal seperti itu untuk meningkatkan taraf kesejahteraannya. Jika infrastruktur baik maka arus investasi pun akan mengalir sehingga 17 program unggulan Muhdlor-Subandi bisa terealisasi semuanya,” pungkasnya.