Inovasi Plafon Dukcapil, Pecah Antrean

Sidoarjo l Lampumerah.id – Sistem antrean online Dispendukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) Sidoarjo disebut-sebut untuk memudahkan pelayanan.
Namun kenyataanya, layanan itu justru kerap dikeluhkan masyarakat.
Kebanyakan, masyarakat mengeluh karena sulit mendapat nomor antrean.

Sudah submit di aplikasi online itu, tapi gagal karena kuota sudah penuh. Diulangi sampai beberapa hari, baru bisa dapat antrean.
Ada juga yang mengaku beberapa kali ambil nomer antrean sejak pagi, tapi tetap tak bisa.

Persoalannya sama, pagi-pagi kuota antrean online itu sudah penuh, dalam hitungan 10 menit kuota sudah penuh. Sehingga warga tak bisa mendapat pelayanan kependudukan

Reddy Kusuma Kepala Dispendukcapil Sidoarjo mengakui pelayanan yang sudah berjalan selama ini masih perlu perbaikan. Khususnya terkait antrian online yang kuotanya masih terbatas.
“Saya mohon maaf atas layanan kami yang kurang maksimal, kedepan kami akan terus lakukan perbaikan,” Katanya, Rabu (24/3/21).

Menurutnya, antrean online yang dibuka sejak pukul 08:00 WIB itu kuotanya terbatas, sehingga kerap ada warga kehabisan kuota. Setiap hari Senin hingga Kamis, Dukcapil hanya menerima 660 pengajuan untuk 12 layanan yang tersedia. Sedangkan untuk hari Jumat, Dukcapil hanya menerima 550 pengajuan saja.

“Untuk pembuatan akta kelahiran dan kematian, perharinya kami menyediakan 115 kuota. Sedangkan untuk surat pindah kependudukan kuotanya 85 per-hari,” paparnya.

Untuk mempermudah layanan dan menghindari terjadinya kerumunan atau memecah antrean, yang biasa terjadi di kantor Dispendukcapil Sidoarjo. Pemkab Sidoarjo melakukan inovasi layanan berbasis aplikasi “Plafon dukcapil” yang akan ada disetiap Desa. Dan sistem itu dapat dientri oleh admin yang sudah disiapkan di masing-masing desa atau kelurahan.

“Plafon Dukcapil” ini melayani delapan item layanan, diantaranya Biodata Penduduk. Biodata penduduk ini khusus untuk melayani masyarakat yang belum memiliki NIK sama sekali.

Kemudian, KK, KTP, KIA (Kartu Indentitas Anak), Surat Pindah, akte kelahiran, akte kematian dan akte perkawinan atau perceraian.
“Pertengahan bulan April sudah dapat dijalan di setiap desa. Petugas yang ada di Desa sudah kami data, dan nanti juga akan dilakukan Bimtek,” Katanya.

Saat ini, Dispendukcapil Sidoarjo sudah selesai melakukan sosialisasi bagi petugas yang ada di tiga kecamatan, Sukodono, Tarik dan Tanggulangin. Targetnya akhir bulan ini (Maret) sudah selesai semua di 18 Kecamatan.

“Memang kendalanya masih di kurangnya SDM, tapi kami bersama Bupati dan Pak Sekda sudah berkomitmen, ketika program ini sudah di launching, akan melakukan rekrutmen untuk penambahan SDM, paling lambat ya di PAK APBD 2021 ini,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *