Kembali 4 Eksportir Pertanian Raih Kontrak Dagang Senilai Rp. 1,1 triliun di Barcelona,Spanyol.

Jakarta |lampumerah.id

Setelah sambangi Mesir kini tur promosi pertanian yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian di sepuluh negara,kini sambangi Barcelona.Empat eksportir pertanian raih kontrak dagang baru untuk tahun 2022 dengan total nilai Rp. 1,1 triliun.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang saat memimpin delegasi RI One Day with Indonesia Coffee, Fruits and Floriculture, Odicoff, tur promosi pertanian di Barcelona, Spanyol.

“Pertama kami sampaikan salam dari Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) kepada para pelaku usaha dan anggota Diaspora di Barcelona. Ekspor tidak hanya soal nilai tapi juga kebanggaan atau prestige bagi bangsa, khususnya bagi petani, ini pesan untuk membangkitkan semangat untuk melakukan loncatan-loncatan,” kata Bambang saat memberi sambutan di Monasteria de Sant Miquel el Pablo, Barcelona, Spanyol. (2/12/2021)

Pertemuan bisnis kali ini digelar secara hybrid dan dihadiri oleh 20 pelaku usaha asal Spanyol secara luring dan 25 eksportir tanah air yang hadir secara daring.

Secara rinci, Bambang menyebutkan empat eksportir yang behasil mendapatkan kontrak dagang, masing-masing adalah eksportir kopi asal Jawa Barat, CV. Frinsa Agrolestari, Bandung yang menandatangani kontrak dengan Nordic. Sementara eksportir hortikultura, PT. Nusantara Segar Global atau Java Fresh asal Tasikmalaya berhasil menandatangani kontrak dengan BUD Holland untuk komoditas manggis, manggis, jeruk purut dan jeruk kalamansi serta salak.

“Jeruk purut dan kalamansi, khususnya di Eropa masih sangat terbuka” tambah Bambang.

Sementara, kontrak dagang juga didapat PT. Great Giant Pineapple asal Lampung dengan PPI Canned Food S.L. untuk komoditas nanas irisan dalam kaleng. Serta satu kontrak dagang untuk komoditas asal sub sektor peternakan berupa premix juga mendapatkan perpanjangan kontrak dagang PT. Cheil Jedang Indonesia dan
Quimidroga ASA, sehingga total kontrak dagang sebesar USD 78,9 juta atau setara dengan Rp. 1,1 triliun.

“Nilai kontrak ini masih belum termasuk kontrak dagang komoditas sawit dan produk turunannya serta karet yang sangat diminati Spanyol,” jelas Bambang, yang didampingi Atase Perdagangan Madrid, Novita Sari.

Sergi Farrus, bartender Spanyol yang berkesempatan menyajikan sajian kopi pada acara, menyebutkan masyarakat Barcelona dan Spanyol pada khususnya sangat suka dengan kopi asal Lampung. “Untuk konsumen khusus, kopi luwak juga sangat digemari, walaupun harganya lebih mahal, ” katanya.

“Pertemuan ini juga diharapkan dapat memberikan semangat bagi para Diaspora untuk mendukung ekspor pertanian kita di Spanyol. Kami, khususnya di Barantan akan menjamin kesehatan, keamanan dan memenuhi persyaratan teknis dan aturan negara tujuan,” pungkas Bambang.

Acara dilanjutkan dengan one on one business yang dipandu dan difasilitasi Tim Odicoff Kementan di Spanyol .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru