Pembelajaran Tatap Muka di UNS, Putra sang Presiden Beri Teguran Gegara Hal Ini

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka belum lama ini melakukan sidak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di UNS.

Sidak terhadap PTM di UNS dilakukan Gibran Rakabuming, pada Rabu (8/9/2021).

Saat melakukan sidak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di UNS, Gibran Rakabuming memberikan sedikit teguran karena terjadi satu hal ini.

Sebagai informasi, pelaksaanan PTM di UNS menggunakan sistem Hybrid Learning, yaitu campuran antara PTM dan PJJ.

“Mahasiswa yang tidak bisa PTM, kita pakai alat Hybrid Learning, materi yang diterima sama,” kata Rektor UNS Jamal Wiwoho.

Disamping pelaksanaan Hybrid Learning tersebut ada hal menarik yaitu saat Gibran menyapa mahasiswa yang kuliah dari luar Kota Solo.

Gibran menyapa satu per satu mahasiswa yang berkuliah melalui aplikasi Zoom dengan alat bantu Hybrid Learning.

Gibran menegur mahasiswa yang kameranya dimatikan.

“Itu yang kameranya mati, kuliah atau tidur,” tanya Gibran.

Apa Saja Faktor Pembelajaran Tatap Muka Terbatas pada Anak, Pahami Yuk Moms!

Bolehkah Guru dan Anak yang Tidak Divaksin Akibat Komorbid, Bisa Melakukan PTM Terbatas?

Larang Panggil Oppa, Kim Jong-Un Atur Panggilan Wanita Korut untuk Kekasih | Intisari Online

Ferry Irawan Sudah Mantap Ingin Cerai Dengan Anggia Novita

Bukan Soal Anak, Ini Alasan Anggia Novita Ingin Cerai Dengan Ferry Irawan

Vicky Prasetyo Divonis 4 Bulan Penjara, Pihak Vicky Prasetyo Kecewa Berat

Vicky Prasetyo Divonis 4 Bulan Penjara, Tangis Kalina Pecah! Ibu Vicky Kecewa Berat

Galih Ginanjar Jungkir Balik Ingin Dipertemukan Dengan Anaknya Dari Fairuz A Rafiq

Kemudian dengan nada bercanda Gibran juga instruksikan kepada dosen yang mengajar untuk menganggap alfa mahasiswa yang matikan kamera saat kuliah berlangsung

“Pak dosen yang kameranya mati di Alfa saja nggih,” kata Gibran.

Selain itu, Gibran mengaku hal tersebut memang serba-serbi kondisi saat kuliah secara online.

Maka dari itu Gibran ingin segera mahasiswa seluruhnya kuliah secara PTM.

Ditambah lagi ketika ditanya satu per satu mahasiswa yang sedang kuliah online mengenai vaksin, rata-rata mahasiswa mengaku sudah divaksin minimal dosis 1.

Wali Kota Solo Gibran bersama Rektor UNS Jamal Wiwoho saat kunjungi Fakultas Ekonomi UNS dan menyapa mahasiswa yang sedang menjalankan perkuliahan secara Hybrid Learning pada Senin (8/9/2021).

“Rata-rata sudah pada divaksin semua ini Pak Rektor, segera dibuka saja,” kata Gibran kepada Rektor UNS Jamal Wiwoho pada Senin (8/9/2021).

Tanggapan Mahasiswa

UNS Solo baru saja memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) perdana pada Senin (6/9/2021).

Di balik diselenggarakannya PTM di UNS ini, banyak mahasiswa yang senang dan antusias mengikutinya.

Seperti mahasiswa Fakultas Hukum UNS, Indra Wicaksono, mahasiswa semester 5 asal Bogor yang terpilih mengikuti PTM perdana dan diisi langsung oleh Rektor UNS Jamal Wiwoho.

“Senang pada akhirnya kampus berani adakan kuliah tatap muka,” kata Indra kepada TribunSolo.com, Senin (6/9/2021).

Indra mengaku keputusannya untuk tetap berada di Solo tidak sia-sia lantaran bisa mengikuti PTM terlebih dahulu dibanding mahasiswa lain asal luar kota yang masih di tempat asalnya masing-masing.

“Kebetulan selama pandemi di Solo,” kata Indra.

Selama pandemi tersebut, Indra kira-kira sudah satu tahun lebih tak pulang ke Bogor.

Meskipun sudah tervaksin dua kali, Indra tetap mengaku takut terpapar Covid-19.

“Pasti takut, karena banyak kerabat yang gugur makanya saya jaga prokes, dan buat teman-teman yang belum vaksin diusahakan ikutnya kuliah online saja,” aku Indra.

Sementara itu, Mahasiswa UNS asal Solo, Ainun Ridayanti merasa lega lantaran tidak harus berjuang untuk mencari sinyal karena di rumahnya kesulitan untuk mendapatkan jaringan sinyal.

“Lega karena kalau online banyak yang dipersiapkan, seperti handphone, kuota bahkan sinyal. Rumah saya Solo Selatan kalau jam sibuk susah sekali dapat sinyal,” kata Ainun.

Ainun mengaku rindu Pembelajaran Tatap Muka serta fasilitas yang diberikan kampus.

“Kalo tatap muka bisa mentransfer energi antara dosen juga mahasiswa, saya juga rindu fasilitas kampus yang digunakan untuk belajar,” aku Ainun.

Berbeda dengan Indra, Ainun tidak takut terpapar Covid-19 saat mengikuti PTM karena menurutnya vaksin yang sudah didapat sebanyak dua kali dapat mengurang resiko-resiko berbahaya akibat Covid-19.

“Saya tidak takut, karena vaksin bisa meminimalisir resiko penularan Covid-19,” jelas Ainun.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *