Jakarta, Lampumerah.id — Sebagai bentuk respons cepat dalam menangani kasus tawuran remaja, Polsek Tambora melalui Bhabinkamtibmas melaksanakan pembinaan terhadap 12 anak remaja yang terlibat dalam aksi tawuran di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Kegiatan pembinaan ini berlangsung pada Kamis, 13 Maret 2025, bertempat di Masjid Bahrul Huda, Jl. Pangeran Tubagus Angke No.1, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora.
Pembinaan ini dipimpin langsung oleh tiga anggota Bhabinkamtibmas dari berbagai kelurahan, yakni:
1. Aiptu Rosito (Bhabinkamtibmas Kelurahan Jembatan Besi)
2. Aiptu Warno (Bhabinkamtibmas Kelurahan Krendang)
3. Aiptu Dede Sugiono (Bhabinkamtibmas Kelurahan Pekojan)
Pendekatan Humanis dalam Pembinaan
Mengusung konsep pembinaan berbasis pendekatan humanis dan keagamaan, para remaja yang terlibat tawuran diajak untuk melakukan kegiatan positif berupa:
• Bersih-bersih masjid dan lingkungan sekitar sebagai bentuk pengabdian sosial.
• Tadarus Al-Qur’an guna membangun kesadaran spiritual dan moral.
Kapolsek Tambora, Kompol Muhammad Kukuh Islami, S.I.K., M.I.K., menyampaikan bahwa pembinaan ini bertujuan untuk memberikan efek jera tanpa harus melibatkan proses hukum yang berat. “Kami ingin memberikan kesempatan kepada para remaja ini untuk memperbaiki diri dan memahami dampak negatif dari perbuatan mereka. Melalui pembinaan keagamaan, kami harap mereka dapat lebih menghayati nilai moral dan kedamaian,” ujar Kompol Kukuh.
Tawuran Remaja: Masalah Sosial yang Masih Menghantui
Tawuran remaja masih menjadi permasalahan serius di beberapa wilayah Jakarta Barat, termasuk Tambora. Aksi kekerasan antar kelompok remaja ini kerap dipicu oleh masalah sepele namun dapat berujung pada kerugian besar, baik fisik maupun psikologis. Polsek Tambora berkomitmen untuk terus melakukan pendekatan persuasif, di samping tetap meningkatkan patroli dan pengawasan di titik-titik rawan tawuran.
Selain itu, peran serta masyarakat dalam memberikan edukasi kepada anak-anaknya sangat diperlukan. Bhabinkamtibmas juga aktif melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk bersama-sama menjaga kondusivitas lingkungan.
Dukungan Masyarakat Diperlukan
Masyarakat menyambut baik langkah pembinaan ini, namun tetap berharap agar tindakan preventif lebih diperkuat. “Penting bagi orang tua dan masyarakat sekitar untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya. Jangan sampai kita baru bertindak setelah kejadian terjadi,” kata Budi Santoso, salah satu tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan pembinaan berlangsung dalam suasana aman dan terkendali, tanpa adanya gangguan berarti. Dokumentasi kegiatan turut dilampirkan sebagai bentuk transparansi kepada pihak kepolisian dan masyarakat.
Mengutamakan Pendekatan Restoratif
Dengan mengedepankan pendekatan restoratif dan humanis, Polsek Tambora berharap dapat memberikan pembelajaran positif bagi para remaja sekaligus menekan angka tawuran di wilayah tersebut. Upaya pembinaan ini menjadi wujud nyata bahwa pencegahan dan edukasi adalah langkah terbaik dalam menjaga ketertiban sosial.
Kompol Kukuh juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan para remaja tersebut dan bekerja sama dengan pihak sekolah serta orang tua agar pembinaan ini berdampak nyata dalam kehidupan sehari-hari.