Polsek Tambora Berikan Pembinaan Rohani kepada 12 Remaja Terlibat Tawuran

Jakarta, Lampumerah.id —Sebanyak 12 remaja yang terlibat dalam aksi tawuran di wilayah Tambora, Jakarta Barat, menjalani pembinaan rohani sebagai bagian dari upaya pembinaan moral dan pencegahan kenakalan remaja. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kanit Binmas Polsek Tambora, IPTU Agus Sudrajat SH, bersama Panit Binmas IPTU Yulianto SH, serta Bhabinkamtibmas Kelurahan Tambora, Brigadir Deni Wisnu Wibowo, pada Rabu (12/3/2025) pukul 09.00 WIB di Masjid Bahrul Huda, Jl. Pangeran Tubagus Angke No.1, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora.

Pembinaan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari kejadian tawuran yang melibatkan para remaja tersebut. Polsek Tambora berkomitmen untuk tidak hanya melakukan tindakan hukum, tetapi juga memberikan pendekatan persuasif dan pembinaan moral agar para remaja ini tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari.

Kegiatan Pembinaan Rohani

Dalam pembinaan tersebut, para remaja diarahkan untuk melaksanakan beberapa kegiatan keagamaan, di antaranya:

• Sholat Dhuha, sebagai bentuk pendekatan spiritual dan peningkatan kesadaran religius.

• Tadarus Al-Quran, guna memperkuat nilai-nilai moral dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

• Siraman Rohani, yang berisi ceramah keagamaan dengan pesan-pesan moral agar para remaja menyadari kesalahan mereka dan bertekad untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

IPTU Agus Sudrajat SH menyampaikan bahwa pembinaan ini bertujuan agar para remaja lebih memahami dampak negatif dari tawuran dan pentingnya menjaga kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. “Kami ingin mengedukasi mereka agar tidak lagi terjerumus dalam tindakan negatif. Tawuran bukan hanya merugikan diri sendiri tetapi juga mengganggu ketertiban umum,” ujarnya.

Pendekatan Humanis Polsek Tambora

Kapolsek Tambora, Kompol Muhammad Kukuh Islami, S.I.K., M.I.K., menegaskan bahwa pembinaan ini merupakan bagian dari pendekatan humanis dalam menangani kenakalan remaja. “Kami tidak hanya fokus pada penindakan tetapi juga pada pembinaan moral. Harapannya, mereka tidak hanya sadar akan kesalahan, tetapi juga memiliki tekad untuk memperbaiki diri,” ujar Kapolsek dalam keterangannya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Polsek Tambora akan terus melakukan pembinaan serupa jika terjadi kejadian serupa di masa mendatang. Pendekatan seperti ini dinilai lebih efektif dalam memberikan efek jera sekaligus membangun kesadaran remaja tentang pentingnya hidup bermasyarakat yang harmonis.

Situasi Kondusif dan Terkendali

Selama kegiatan pembinaan berlangsung, situasi dilaporkan aman dan terkendali. Para remaja mengikuti pembinaan dengan tertib dan penuh perhatian. Dokumentasi kegiatan juga telah dilampirkan sebagai bagian dari laporan resmi.

Langkah Polsek Tambora ini mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar yang merasa lega karena pihak kepolisian tidak hanya melakukan penindakan tetapi juga memberikan solusi pembinaan. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi angka tawuran di wilayah Jakarta Barat dan menciptakan lingkungan yang lebih aman serta kondusif.

Peran Keluarga dan Masyarakat

Selain pembinaan oleh pihak kepolisian, peran aktif keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam membimbing para remaja agar tidak kembali terjerumus dalam kenakalan. Kolaborasi antara aparat keamanan, tokoh agama, dan warga setempat diperlukan guna menciptakan lingkungan sosial yang mendukung perkembangan positif generasi muda.

Dengan adanya pembinaan rohani ini, Polsek Tambora berharap para remaja yang sebelumnya terlibat tawuran dapat belajar dari kesalahan mereka dan menjadi pribadi yang lebih baik, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi masyarakat luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *