Lampumerah.id — Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada pemerintah, khususnya Menteri Koordinator Bidang Pangan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dan Menteri BUMN, atas dukungan dalam penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2025. Kolaborasi ini memungkinkan distribusi pupuk bersubsidi dimulai tepat waktu pada 1 Januari 2025, menciptakan sejarah baru dalam tata kelola distribusi pupuk nasional.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah, khususnya Mentan yang telah mempermudah proses regulasi, sehingga distribusi pupuk bersubsidi berjalan lancar. Dukungan pemerintah pusat hingga daerah sangat krusial,” ujar Rahmad saat acara makan malam bersama pemimpin redaksi media nasional di Jakarta, Senin (6/1/2025).
Capaian Bersejarah dalam Penyaluran Pupuk
Rahmad menegaskan, koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Pupuk Indonesia berhasil mencatatkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya, seluruh surat keputusan terkait penyaluran pupuk bersubsidi dari pemerintah daerah telah diselesaikan sebelum pergantian tahun. Hal ini memungkinkan penyaluran dimulai secara tepat waktu pada hari pertama 2025.
“Antusiasme petani luar biasa. Pada dini hari 1 Januari saja, tercatat 6.693 transaksi penebusan pupuk di kios resmi. Hingga 6 Januari, jumlah transaksi melonjak menjadi 91.913 dengan total volume mencapai hampir 25 ribu ton,” kata Rahmad.
Data menunjukkan, dari total pupuk yang disalurkan, 14.632 ton adalah pupuk urea, 9.960 ton pupuk NPK, 130 ton pupuk organik, dan 60 ton NPK kakao. Sebanyak 80.337 petani di seluruh Indonesia telah menebus pupuk bersubsidi untuk musim tanam pertama.
Digitalisasi dan Inovasi Infrastruktur
Rahmad menyoroti peran teknologi dalam mempercepat distribusi. Sistem digital yang diterapkan memungkinkan petani menebus pupuk hanya dengan menggunakan KTP. Di sisi lain, kesiapan infrastruktur seperti pelabuhan, kapal angkut, dan pusat distribusi juga mendukung kelancaran proses ini.
Pupuk Indonesia terus menjaga ketersediaan stok di gudang-gudang strategis di seluruh Indonesia, memastikan kebutuhan musim tanam pertama tahun 2025 terpenuhi tanpa hambatan.
Kebijakan Baru untuk Alokasi Pupuk
Rahmad mengungkapkan bahwa kebijakan alokasi pupuk bersubsidi 2025 telah diperbarui untuk mengatasi tantangan fluktuasi harga bahan baku. “Jumlah pupuk bersubsidi yang akan disalurkan ditetapkan mencapai 9,55 juta ton, terlepas dari fluktuasi harga gas dan bahan baku lainnya. Ini memberi kepastian bagi petani,” jelasnya.
Pemerintah juga tengah mempersiapkan Peraturan Presiden (Perpres) baru yang akan menyederhanakan mekanisme distribusi pupuk bersubsidi, mengurangi keterlibatan banyak kementerian/lembaga.
Tugas Besar Pupuk Indonesia
Sebagai produsen pupuk urea terbesar di Asia, Timur Tengah, dan Afrika Utara, PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 14,6 juta ton, perusahaan ini didukung oleh 10 anak perusahaan dan fasilitas logistik yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kolaborasi erat antara pemerintah dan Pupuk Indonesia telah membuahkan hasil luar biasa di awal tahun 2025. Kami berharap capaian ini menjadi modal penting untuk mendukung swasembada pangan nasional,” tutup Rahmad.
Capaian distribusi pupuk bersubsidi tahun 2025 merupakan bukti nyata dari sinergi pemerintah dan BUMN dalam memperkuat sektor pertanian Indonesia. Dengan tata kelola yang semakin baik dan didukung inovasi teknologi, optimisme untuk mencapai swasembada pangan semakin tinggi.