Dukungan ini dianggap istimewa oleh para ulama di Ponpes tersebut. Pasalnya, Gus Fawait merupakan calon bupati Jember pertama yang berlatar belakang santri sejak Indonesia merdeka.
“Alhamdulillah, hari ini deklarasi didukung oleh para alumni pondok pesantren, serta dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Raden Kyai Haji Ahmad Faisol dan para kyai serta masyayikh dari Kabupaten Jember yang juga alumni Pondok Pesantren Banyuanyar,”kata Gus Fawait.
Deklarasi dukungan ini, menurut Gus Fawait, menjadi dorongan moral baginya dimana para alumni pesantren ini menambah semangatnya untuk memperjuangkan nasib pesantren dan para guru ngaji di Jember.
“Dukungan ini memberi kami harapan baru. Kami berkomitmen untuk memperhatikan pesantren di Jember agar lebih maju ke depannya,” tegas Gus Fawait.
Sebagai kader Partai Gerindra dan Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN), Gus Fawait menegaskan bahwa guru ngaji, khususnya yang mengajar di Madrasah Diniyah dan pesantren, layak mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah. Ia berjanji, jika terpilih sebagai bupati, akan menaikkan tunjangan guru ngaji serta memastikan tunjangan tersebut diberikan secara rutin dan terhormat.
“Selama ini, pondok pesantren sudah diperhatikan, tapi kami akan pastikan ke depannya pesantren dan Madrasah Diniyah mendapatkan perhatian lebih layak. Guru ngaji akan kami naikkan tunjangannya dan diberikan secara teratur,” katanya.
Gus Fawait juga menyinggung keluhan para guru ngaji yang selama empat tahun terakhir hanya menerima tunjangan sekali, padahal seharusnya menerima hingga empat kali. Ia menegaskan bahwa hal semacam ini tidak boleh terulang lagi. Karena guru ngaji adalah orang yang terdepan untuk membangun jiwa. Sesuai dengan lagu kebangsaan kita, membangun jiwa, membangun badannya. ” Makanya membangun jiwa, merupakan garda terdepan tentang agama, maka pondok pesantren sebagai penopang membangun jiwa maka warga Jember harus kita perhatikan selayaknya,”pungkasnya.nt