Temuan Dua Paket Proyek Jamban Di Desa Wonokasian Dan Kedung Sugo Dikerjakan CV Arfathan Megah Konstruksi Diduga Untungkan Kontraktor.

 

Sidoarjo | Lampu Merah.Id – Pembangunan Jamban dua paket di Desa Wonokasian dan Kedung Sugo.Nampaknya,dalam pengerjaannya diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB).

Berdasarkan LPSE pengerjaan jamban dua Desa dikerjakan oleh CV Arfathan Megah Konstruksi beralamatkan Green Savana Blok B No.18 Cangkringsari Sukodono.Anggaran dari APBD Tahun 2024 sebagai penyelenggara Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang.

Adapun Temuan Investigasi Jamban di Desa Wonokasian,Kecamatan Wonoayu sekitar 35 titik jamban dengan anggaran berdasarkan LPSE Rp 118.196.973.22.

1.Pipa bekas tidak diganti dan closed bekas tidak diganti.
2.Pipa baru tapi berukuran pendek sekitar 1 sampai 2 meter.
3.Sepitank diduga tanpa di cor dasarnya,masih berupa tanah.
4.Pipa penutup sepitank pendek berukuran hanya beberapa centimeter saja.

Sedangkan, Pekerjaan Jamban di Desa Kedung Sugo,Kecamatan Prambon 40 Titik besar anggaran berdasarkan LPSE Rp 147.038.852.41.

Adapun temuan investigasi.
1.Tidak ada cor dasar sepitank.
2.Penutup sepitank pendek berukuran beberapa centimeter dan tidak ada penutupnya.

Sementara itu,menurut keterangan warga Desa Kedung Sugo penerima bantuan jamban yang namanya ingin dirahasiakan mengatakan , pengerjaan Jamban itu dikerjakan oleh dua orang pekerja.

“Waktu itu,saya komplain kok pipa sepitanknya kok cuman gitu saja pendek serta tidak ada penutup pipanya?.Kalau pengen ada penutupnya bisa beli sendiri,” ujarnya.

Saat ditanya,terkait apa tidak ada cor alasnya sepitank ?. Tidak ada,cuman yang disemen atas serta sampingnya saja,itu pun tidak di cor terus diuruk tanah sisa galian.

“Saya juga khawatir dengan tidak adanya cor dasarnya sepitank,tak takutkan resapan airnya nanti masuk ke sumur.Karena lokasi sepitank dengan sumur hanya berjarak sekitar satu meter setengah,” keluhnya,Jumat,(29/11/2024).

Senada,Warga Desa Wonokasian yang namanya tidak mau dipublikasikan menyatakan,Untuk pipa ke sepitank tidak diganti melainkan pipa lama.Sedangkan closednya pun juga tidak diganti gunakan yang lama.

“Hanya dibangunkan sepitank serta satunya resapan air keduanya gunakan beton bis,” cetusnya.

Disisi lain ,AG membidangi bangunan mengatakan,pembangunan jamban di dua Desa itu diduga adanya pengurangan volume dalam pengerjaannya.

“Lebih detailnya,nanti bisa kita hitung bersama.Untuk memastikan kerugian negara serta keuntungan kontraktornya,” bebernya.**Del/AW

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru