Tradisi Petik Laut Desa Campurejo Upaya Tingkatkan Syukur dan Kerukunan Nelayan

GRESIK | lampumerah.id – Warga masyarakat Desa Campurejo Kecamatan Panceng, sampai saat ini selalu menjaga tradisi sedekah laut atau petik laut, sebagai warisan leluhur.

Kepala Desa Campurejo, Amudi menyampaikan, petik laut memang sudah turun temurun dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil rejeki laut yang diberikan kepada nelayan.

“Ini kegiatan rutin yang terus kita pertahankan, supaya tidak melupakan nikmat yang diberikan. Kebiasaan nenek moyang yang dulu ya seperti itu. Mungkin dalam keyakinan nenek moyang ,kalau kita banyak bersyukur kepada Allah maka nikmatnya akan ditambah,” ujarnya, Rabu (30/10).

Ia juga menerangkan, petik laut merupakan event besar yang menyedot animo masyarakat. Sehingga bisa menjadi sarana untuk mempererat kerukunan masyarakat, nelayan, perangkat desa, serta para tokoh setempat.

“Event itu efeknya positif dapat menjalin ukhuwah, kebersamaan, persatuan nelayan. Karena nelayan kita ada dari beberapa sektor. Ada sektor jaring ada sektor kursin, ada nelayan tradisional. Jadi ketika ada event seperti itu mereka menyatu, kompak untuk menyelenggarakannya,” jelasnya.

Adapun dalam kegiatan itu, Ia menyebut, rangkaiannya tiap tahun hampir sama, yakni diawali dengan tumpengan tasyakuran atau bahasa jawanya, “Selametan” yang diisi dengan istighotsah, Yasinan, tahlilan, serta doa meminta keselamatan dan rejeki melimpah serta doa untuk tokoh masyarakat yang telah wafat.

Dilanjutkan dengan lomba perahu hias, dimana perahu-perahu yang dilombakan di hiasi dengan berbagai model yang menarik, setalah itu diparadekan ke tengah laut.

“Tahun lalu, kita undang Habib Syech bersholawat di sini. Diperkirakan 10.000 ribu jamaah yang hadir,” urainya.

Saat ini, kades memperkirakan, ada sekitar 600 hingga 700 pemilik perahu, dengan jumlah ribuan warganya yang bekerja di sektor nelayan. Itu merupakan sektor pekerjaan moyoritas dari warganya.

Untuk itu, Ia berharap dengan kegiatan tersebut, warganya diberikan rejeki melimpah dan keselamatan dalam bekerja, serta tetap bersyukur atas limpahan rejeki yang diperolehnya.

“Harapan kami nelayan kami mendapatkan hasil laut yang melimpah. Bahasa nelayannya itu ALONG dan mereka diberi keselamatan dalam bekerja,” pungkasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru