GRESIK | lampumerah.id – Pengembangan produk UMKM terus mendapatkan perhatian, salah satunya kain batik dan tenun khas Gresik. Untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat, kedua produk tersebut tengah dipamerkan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Gresik melalui Dekranasda Fest 2023 di Atrium Gress Mall, yang digelar Jumat (25/8) hingga Minggu (27/8).
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat membuka pameran mengatakan, batik sejak dulu menjadi warisan yang wajib dilindungi.
“Batik kini menjadi warisan tak benda yang diakui dunia dan UNESCO. Oleh karenanya, melalui Dekranasda, seluruh wilayah di Indonesia juga harus mendorong agar wilayah mereka memiliki dan melestarikan batik khas mereka sendiri,” ujar wabup.
Wabup yang akrab disapa Bu Min menambahkan, industri kreatif semacam ini perlu ditingkatkan dan dikembangkan, agar potensinya menjadi salah satu penopang perekonomian daerah.
“Harapannya tidak hanya tenun saja, batik digarap dengan baik sehingga bisa dipakai sebagai ciri khasnya Gresik juga,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bu Min menyerahkan penghargaan kepada pelaku usaha responsif menuju pasar global. Mereka adalah Awali Fashion yang mengirimkan contoh barang ke Malaysia, Angsa Emas dengan produk Songkoknya ke Brunei Darussalam, dan Kinan Craft dengan produk rajut yang telah berhasil bertransaksi dalam pameran di Osaka, Jepang.
Dekranasda Fest 2033 akan diisi dengan bazar makanan jadul, talk show, lomba melukis damar kurung, lomba fashion show, dan puncaknya di Minggu ( 27/8) akan diluncurkan 10 batik khas Gresik.
Menurut Kadiskoperindag Malahatul Fardah, Batik tersebut merupakan buah manis dari kerjasama Dekranasda Gresik dengan PT. Smelting. 10 batik itu telah diajukan hak ciptanya ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Hingga saat ini telah terbit 7 hak cipta dengan 3 lainnya menyusul.
“Nantinya, batik-batik ini akan diberdayakan oleh Dekranasda dan PT. Smelting melalui para pengrajin batik di Gresik untuk produksi massal,” ujar Malahatul Fardah. (san)