Gorontalo | Lampumerah.id – Tindak penganiayaan terhadap jurnalis kembali terjadi di Gorontalo. Kali ini menimpa seorang jurnalis pemimpin redaksi media daring ,Jefry Rumampuk, yang menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK).

Berdasarkan siaran pers dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo, insiden itu bermula pada Jumat (25/6) pukul 15.30 Wita, di mana Jefri berkendara sepeda motor berboncengan dengan istrinya yang akan memeriksakan kandungan ke RS Otanaha, Kelurahan Molosipat, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo.

Saat sedang dalam perjalanan, tiba-tiba korban dipepet oleh dua buah sepeda motor yang dikendarai OTK.

Belum sadar sepenuhnya bahaya yang menghampirinya, Jefri merasakan tangan kanannya disambar benda asing. Dia mengira istrinya yang menepuk tangannya, tapi beberapa saat kemudian dirinya sadar tanggannya ternyata dibacok hingga mengalami ruka robek yang cukup serius.

Kebetulan sedang berada tidak jauh dari rumah sakit, dia pun dilarikan dengan bentor ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama di RS Otanaha. Sementara pelaku saat ini sedang diburu oleh Tim Gabungan Polda Gorontalo dan Polres Gorontalo Kota.

Direktur Japesda, Nurain Lapolo mengecam penganiayaan terhadap jurnalis ini. Pasalnya, menurut dia, jurnalis dan media di Gorontalo selama ini telah menjadi mitra Japesda.

Selain itu, kata Nurain, kasus ini tidak hanya menjadi bentuk pembungkaman terhadap pers, sebab ancaman atau teror serupa bisa juga menyasar kelompok-kelompok kritis lainnya, termasuk aktivis yang menjadi anggota Japesda.

“Aksi pembacokan ini bagian dari kejahatan demokrasi. Upaya membungkam kebebasan berekspresi dan sikap kritis warga,” tegas dia.

Nurain meminta kepolisian untuk segera menangkap pelaku, serta mengungkap kasus ini seterang-terangnya. Dirinya mengingatkan bahwa semua orang punya hak yang sama untuk berekspresi dan berpendapat.

“Kekerasan terhadap jurnalis merupakan kejahatan serius yang mengancam nilai-nilai demokrasi,” tandasnya.