Foto: Istimewa
Gus Yani saat menjadi pembicara dalam Grand Launching Progresif TV di Pesantren Progresif Bumi Sholawat, Sidoarjo,

Gresik l lampumerah.id – Generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) tidak boleh sungkan dalam memanfaatkan teknologi informasi, khususnya media sosial sebagai sarana dalam melakukan kegiatan dakwah.

“Caranya, santri dan alumni pondok pesantren memahami pola kehidupan masyarakat, lalu mengubah metode dakwah sesuai dengan pola tersebut,” ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani ketika menjadi narasumber dalam Grand Launching Progresif TV dan Sarasehan Literasi Dakwah Digital di Pesantren Progresif Bumi Sholawat, Sidoarjo, Minggu (20/2).

Dalam Kegiatan yang mengangkat tema Inovasi Dalam Literasi Dakwah Digital, Gus Yani, sapaan akrab Bupati, menyampaikan pandangannya terhadap pentingnya pemanfaatan pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam kegiatan dakwah.

Kemudian adalah, menyesuaikan substansi dakwah yang disampaikan dengan kondisi yang ada di masyarakat. Dan yang terakhir, di era saat ini adalah memaksimalkan teknologi dan penggunaan media sosial seperti Youtube, Zoom, Instagram, bahkan Tiktok.

“Dengan kemajuan teknologi yang begitu luar biasa, diharapkan santri-santri kita harus melek teknologi, harus bisa mengimbangi tantangan kemajuan teknologi yang begitu cepat,” ujar Gus Yani.

Gus Yani mengibaratkan, dunia saat ini ada dalam genggaman, oleh karenanya kita harus beradaptasi dan cerdas dalam genggaman tersebut.

“Melalui dakwah yang merupakan suatu ikhtiar dalam menyebarkan agama, jika dalam prakteknya masih menggunakan cara-cara konvensional maka ini akan tertinggal dengan perubahan zaman. Padahal hari ini kita bisa berdakwah lewat berbagai saluran media sosial, ini lebih mudah tersampaikan,” jelasnya.

Selain Gus Yani, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali juga menjadi narasumber dengan moderator pakar komunikasi Suko Widodo.

Beberapa tokoh tampak hadir di Pesantren yang diasuh oleh KH. Agoes Ali Masyhuri ini, di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah. (san)