Jakarta | Lampumerah.id- Pengamat Pertahanan & Militer Connie Rahakundini Bakrie mengatakan Pemerintah Indonesia sebagai Presiden G20 tak perlu hiraukan permintaan Amerika Serikat dan sekutu untuk menolak kedatangan Presiden Rusia Vladymir Putin di KTT G20 di Bali pada November mendatang.
Permintaan tersebut imbas dari operasi militer khusus Rusia sejak membombardir Ukraina akhir Februari hingga saat ini. “Indonesia harus tetap berpegang teguh mengundang seluruh negara anggota hadir di G20, termasuk kehadiran Putin. Karena posisi Rusia sangat penting,’’ papar Connie, kepada media di Jakarta, Jumat, 25/3/22.
Connie menegaskan, KTT G20 merupakan forum ekonomi. Sudah selayaknya presiden G20 harus fokus pada tujuan dibentuknya organisasi tersebut selain Jokowi harus konsisten sekalipun ada upaya tekanan dari nergara adikuasa. Integritas Jokowi sebagai Ketua G20 dan tuan rumah membawa nama bangsa menjadi pertaruhan.
“Apapun, setidaknya kita sebagai bangsa jangan mudah didekte dan diatur, sekalipun oleh kekuatan negara adidaya, sebagaimana dulu dilakaukan Soekarno. Kita bisa berargumentasi bahwa ini forum ekonomi internasional,bukan forum politik dan Indonesia nenteral. Tidak ada alasan bagi negara manapun untuk bisa melarang anggota G20 agar tidak hadir,’’ tegas Connie.
Menolak permintaan Amerika dan sekutu diakui Connie tentu punya konsekuensi politik dan ekonomi. Hitunganya, setidaknya sejumlah negara sekutu terutama Australia sudah mengancam akan boikot. “Biarkan saja boikot. Hitungan saya 8 negara sekutu berpotensi boikot, tapi masih ada 12 negara anggota lainya. KTT masih bisa berjalan kok. Way Not,’’ pungkasnya.