Jakarta | Lampumerah.id – Paranormal kondang Ki Joko Bodo dikabarkan meninggal dunia pada hari  Selasa (22/11) pukul 09.57 WIB. Berita meninggalnya Joko Bodo dalam usia 57 tahun dikabarkan oleh putri Ki Joko Bodo, Ayda Prasasti melalui akun media sosial pribadinya.

“Iya (betul, meninggal),” kata Ayda, seperti disampaikan ke berbagi media, Selasa pagi.

Agung Yulianto nama asli Ki Joko Bodo telah lama dikenal sebagai paranormal. Setidaknya 20 tahun praktik profesi para normal digeluti hingga dikenal banyak orang. Belakang Joko Bodo meninggalkan dunia keparanormalan dan memutuskan hijrah pada 2014.

Aura dan penampilanya pun berubah setelah rambut dan kumis panjang khasnya dicukur. Sebelum meninggal diberbagai media Joko Bodo diketahui telah menunaikan rukun haji ke tanah suci di Mekkah.

Kata Ayda Prasasti, Sang Putri, kakinya ayahnya sempat mengalami pembengkakan hingga tidak bisa berjalan dan sakit sakitan hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.  “Iya kakinya semakin membengkak, saat mau sholat jadi kesulitan, seperti subuh tadi,’’ kata Ayda seperti dilansir laman CNN Indonesia, Selasa, (22/11)

Ketika masih menjadi paranormal, Ki Joko Bodo dikenal memiliki Ilmu Gendam Putih yang cukup ampuh. Ihwal praktik diawal tahun 2001 dimulai setelah mengikutik pekan budaya di Taman Mini Indonesia Indah atas undangan Manager Budaya TMMI, Mas’oed Toyib, ketika itu.

Bersama puluhan paranormal lainya di TMII, saat itu Ki Joko Bodo berhasil membuktikan trik  ilmunya dan membuat khalayak pengujung TMII takjub. Tidak heran tempat praktinya dikawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur ramai dikunjungi pasien dari berbagi penjuru tanah air. Setiap hari tak kurang dari 40 orang menggunakan jasa Ki Joko Bodo dengan tarif cukup besar.

Dalam satu bulan Ki Joko Bodo dapat dipastikan meraub ratusan juta rupiah dari pasien yang datang. Sebagaimana celetukan seorang wartawan terhadap rekannya yang dikenal sangat dekat dengan Ki Joko Bodo. “Gajih menteri kalah dong,’’ seloroh Agus Taliwang, saat itu kepada Triyoga Aka.

Dalam satu kesempatan, Ki Joko Bodo menjelaskan latar belakang mengapa dirinya menggunakan nama Ki Joko Bodo, padahal nama aslinya Agung Yulianto. Saat itu di daerah Klaten, Sleman dan sekitar Jawa Tengah ada sayembara hingga menjadi cerita legenda. Barang siapa dapat memindahkan batu akan dapat mempersuting wanita cantik yang jadi rebutan.

“Nah dari semua peserta yang gagah, besar, dan meyakinkan ternyata gagal memindah bantu sing disayemboroke,’’ Tutur Ki Joko Bodo. Tapi, lanjutnya, tiba tiba muncul seorang pemuda biasa saja, kurus, tidak tampan ikut mencoba. Perawakanya yang tidak meyakinkan dan terlihat ‘O-on’ atau bodoh hingga diremehkan oleh peserta lain. “Hei siapa kamu, pede amat ikut sayemboro ini. Kami aja gak biasa angkat batu itu, apa lagi kamu,’’ bentak peserta lain yang sudah gagal sambil meledek.

Ternyata pemuda tersebut berhasil memindahkan batu besar itu dengan mudah dan membuat semua peserta lain terperangah. “Nah dari kisah nyata itulah saya terinspirasi menggunakan nama Ki Joko Bodo. Artinya orang yang dianggap bodoh dan diremehkan, tapi sesungguhnya tidak bodoh. Dan terbukti saya tenar dan berhasil pakai nama itu sampai sekarang,’’ ungkap Joko Bodo, tersenyum dengan tangan mengelus rambut panjang dagunya.