Ahli Tangani Santet, Pelet, Guna Guna, Mengusir Jin dan Setan

Jakarta | lampumerah.id – Pelaku budaya spiritual  Nugroho Budi Setionegoro bergelar Kanjeng Raden Aryo Tumenggung, mengaku sanggup menangani berbagai keluhan masyarakat yang menderita sakit penyakit akibat non medis. Berbekal ilmu linuwih yang dimiliki, Aryo Temenggung  ternyata sudah biasa membantu mengatasi berbagai keluhan masyarakat, terutama  akibat diguna-guna, seperti santet, pelet, mengusir setan dan ganguan kejiwaan.

“Sudah sering saya didatangi dan dimintai tolong orang. Ada yang mengeluh dagangan gak lau-laku. Ternyata ditempelin Kuntilanak.  Begitu-begitu mudah saya usir.  Sekarang jualanya lancar. Ada juga pedagang Warteg yang baru bikin nasi, baru matang langsung jemek (basi). Saya terawang ada yang ganggu karena dianggap pesaing. Saya bentengi dan kembalikan. Kini warungnya rame banget. Itu biasa,’’ kata Aryo yang biasa dipanggil Mbah Regmo Seto. . Artinya Mbah berambut putih.

Sosok pria 73 tahun asli Magelang, Jawa tengah ini, seperti umumnya Orang Jawa sepuh seusianya. Berkulit sawo matang dan berambut putih.  Pembawaannya tenang, tutur katanya arif dan murah senyum.  Aura orang berilmu memancar dari dirinya. Setiap ucap mengalir makna jalan menuju hidup sejati.

Sangkan Paraning Dumadi atau manunggaling kawulo lan gusti. Menyatunya hubungan manusia dengan Sang Pencipta.  Yang Maha Agung. Tanpo biso manunggaling marang gusti, sembayang kita (sholat/ibadah)kita  percuma, nol. Kalau belum menerima sinar suci dari atas masuk dalam diri kita, slepp, itu percuma, nol,’’ ungkapnya.

Sebagai penganut aliran ilmu sejati, ia mengenal berbagai ilmu sejati. Seperti Aji Pancasona, Halimun, Saipi Angin, Lembu Sekilan, Waringin Sungsang, dst. “Yaitu ilmu yang bisa didapat dan dimiliki seseorang hanya dengan lelaku, atau mencari. Tapa hening diri, puasa dan tirakat, bertahun tahun. Tidak instan,’’ jelas Mbah Regmo Seto yang telah menguasai beberapa ilmu tersebut.

Jika sudah menguasai i ilmu-ilmu tersebut, perilaku manusia menjadi terjaga. Tidak mungkin bisa jahat dan menyakiti orang lain. Dengan begitu manungso bisa dekat marang Gusti. “Hubungan seperti keluarga, bisa komunikasi langsung. Kalau dijaman sekarang biasa telfon langsung dengan bapak, ibu atau orang tua,’’ lanjutnya.

Siapapun, dengan ilmu sejati tersebut, lanjutnya, bisa melihat alam supranatural dengan mudah. Termasuk melihat alam setan, jin gondrowo, kuntilanak dan Tuyul. Jika sudah memiliki ilmu sejati, setan, jin, gendruwo, kuntilanan itu soal kecil.

“Tidak hanya bisa melihat secara supranatural, tapi juga bisa mengusir. Tinggal kita ngomong, mau pergi sendiri atau saya usir, gitu saja. Takut mereka, langsung pergi sendiri,’’ paparnya, mencotohkan saat membantu seorang Tukang Bakso yang belakangan diketahui diikuti Kuntilanak, hingga dagangan sepi. Setelah ditangani Mbah Regmo, dagangannya akhirnya menjadi ramai.

Kanjeng Raden Aryo Tumenggung alias Nugroho Budi Setionegoro, alias Mbah Regmo Seto, memang  dikenal mumpuni. Meskipun tidak memasang woro-woro buka praktik non medis,   rumahnya dikawasan Pondok Gede, Bekasi, selalu terbuka dikunjungi berbagai kalangan dengan persoalan hidup. Ada yang mengeluhkan persoalan rumah tangga, pekerjaan, hingga mengatasi sakit penyakit non medis. Seperti sakit akibat guna guna, Santen, pelet, maupun gangguan roh jahat atau setan.

“Anak saya memang melarang saya buka praktik. Tapi selalu ada yang datang dengan ikhtiar masing masing. Mana mungkin diusir pergi. Alahamdulilah ada yang sudah sakit bertahun di tangani dokter rumah sakit nggak sembuh, setelah saya tangani sembuh. Ada yang ditinggal selingkuh, suami atau istrinya bertahun minggat, alhamdulilah kembali pulang rumah dan raket lagi. Ada yang bermasalah dalam usaha atau daganyanya, senang biasa lancar dan untung,’’ ungkap Mbah Regmo, senyum.

Pengakuan Mbah Regmo ini dibenarkan oleh Deny (56). Warga Pondok Melati, Jati Rahayu yang selalu tampil neces dan perlente. Dirinya mengaku sudah tiga tahun lebih stress ditinggal pergi istrinya sejak sebelum pandemic Covid-19, karena kecantol laki laki lain. Padahal sudah punya anak darinya yang kini masih sekolah dibangku SD.

“Alhamdulilah Bro, berkat Tuhan melalui tangan Pak De (Pak Amir) mantan istri –yang sudah lama–  empat tahun pergi, tanpa kabar, tiba-tiba telfon dan WA saya lagi. Jantung jadi deg..deg.. ser lagi. Senang setelah mantan istri  mengakatan berniat balik pulang. Rasanya seperti baru jadian dengan pacar baru,deh,’’ kata Deny, tersenyum lebar, boro-boro ngeloyor pergi.

Pengakuan lain diungkap Parlindungan Siagian. Laki-laki batak berusia 48 tahun dan tinggal di kawasan elit Puri Gading, Jatiasih, Bekasi ini mengalami patah tulang pahanya, akibat kecelakaan di Klaten, Jawa Tengah, empat tahun lalu. Saat hendak kontrol di RS. Helsa, Pondok gede, Parlindungan Siagian tanpa sengaja bertemu dengan Mbah Regmo. Sembari duduk diatas kursi roda, Parlindungan Siagian utarakan keluahannya.

“Setelah empat tahun dioperasi, rasanya masih sakit dan tidak biasa dibuat jalan. Saat ketemu Pak Amir, saya diterapi singkat. Dipeganglah tangan saya seperti salaman. Saat itu saya merasakan ada hawa sejuk mengalir melalui tangan ke tubuh. Setelah itu saya merasa nyaman dan  anehnya rasa sakit saya selama empat tahun ini berangsur hilang,’’ ungkapnya.

Setelah itu, Parlindungan Siagian mengaku gembira dan bersemangat. Apalagi saat ditanya biaya terapi yang harus dibayar berapa, dijawab Pak Amir; “terserah, seikhlasnya saja!,’’ membuat nya tergerak meminta nomor kontak Mbah Regmo  guna  terapi selanjutnya dengan harapan bisa sembuh total dan segera bisa kembali jalan dan bekerja.

“Diberinya saya nomor HP. 087735179107 dan mencatat alamat tinggalnya, di Komplek Perumahan Jati Permai, Jl. Ismaya No. 50 B, RT. 05, RW. 08, Kel. Jatirahayu, Kec. Pndok Melati, Bekasi. Dibelakang Hobi-Hobi,’’ paparnya, mengakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *