Jakarta l lampumerah.id – Mudik lebaran Idul Fitri 1444 H mengungkap sisi buruk operasional bus PO. Sinar Jaya. Pasalnya akibat ulah tidak manusiawi oknum pejabat PO. Besar itu, seorang warga Bekasi, Jawa Barat sebut Setiawan (50th) namanya,  bersama anak istrinya harus terlunta di pool bus Terminal Purabaya, Bungurasih, Kota Surabaya jelang  malam takbir Idul Fitri 1444 H.

Kronologis dimulai saat Setiawan membeli dua tiket bus ini pada 21 April 2023 seharga Rp. 700 ribu melalu bagian tiketing resmi dengan tujuan Jakarta Pulogebang untuk keberangkatan 22 April 2023. Namun esok hari, Setiawan bersama Istri dan anak yang sudah duduk di bangku no 26 dan 27 harus keluar bus setelah dipaksa turun oleh PJ. Sinar Jaya bernama $aifur Wira lantaran hanya memiliki 2 tiket.

Tanpa tedeng aling Wira tanpa ragu meminta anak usia 5 tahun Setiawan untuk diturunkan jika tidak membayar ongkos tiket penuh, sekalipun banyak bangku kosong. “Sesuai ketentuan manajemen anak usia 3 tahun ketas wajib bayar penuh. Itu sudah SOP perusahaan. Jika tidak silahkan anaknya turun,” tegas Wira, saat itu tanpa mempedulikan apa yang akan terjadi jika anak itu harus turun tanpa orang tuanya.

Mendapat perlakuan seperti itu, Setiawan yang tiga bulan terakhir setiap hari Senin menggunakan jasa transportasi Sinar Jaya merasa kecewa dan melobby dengan terus terang. Jika dirinya saat ini hanya punya sisa uang Rp. 250 ribu. Ia menawarkan uang ditangannya tersebut untuk bayar tiket sang anak yang masih sekolah TK.

“Mohon toleransinya bos untuk kali ini sja. Kekuranganya besok akan dibayar saat balik Surabaya lagi,” harap Setiawan dengan ekspresi berharap dan memohon. Diluar dugaan PJ Sinar jaya itu menolak tawaran Setiawan dan bersikukuh tanpa kompromi. Wira kembali mendesak Setiawan untuk menurunkan Si anak dan mengintruksikan rekanya untuk mengembalikan uang tiket Setiawan.

Diperlakukan begitu, Setiawan masih mencoba meyakinkan PJ Sinar Jaya agar berkenan memberi diskresi untuknya. Bila perlu Setiawan minta diijinkan menghadap pimpinan PO. Sinar Jaya. Wira pun menelpon pimpinan dan menceritakan jika ada penumpang  go show hanya bayar 2 tiket tapi ngotot minta free untuk anaknya.

Komunikasi Wira melalui HP dengan pimpinan didepan Setiawan dinilai tidak benar, karena merasa beli tiket  pesan dan lunas, bukan go show membuat Setiawan kecewa dan naik pitam.  Dengan tanpa rasa hormat lagi diumptnya PJ Sinar Jaya itu sebagi bukan manusia karena tidak punya pertimbangan hati. ” Kalau namamya manusia pasti punya hari nurani. Masa nak sekecil ini harus turun di hiruk pikuk terminl sebesar ini. Berbohong lagi, saya beli tiket cash, pesan, bukan dilokasi, mengapa itu tidak diceritakan?” Tukas Setiawan, meninggalkan tempat mencari tiket bus alternatif.

Kejadian sore jelang Maghrib itupun jadi perhatian banyak penumpang dan awak bus lain. Beberapa awak bus berempati dengan menawarkan tiket lebih murah. “Sudah naik ini saja, untuk tiga orang cukup 2 tiket hanya bayar 600 ribu,” kata seorang awak PO. Pahala Kencana. Empati yang sama juga datang dari awak bus lain, KYM, Hello Kitty, DAMRI dan trans 27 yang pada hari H lebaran armadanya nampak kosong.

Dengan kejadian tersebut, Setiawan berniat melaporkan prilaku PJ. Sinar Jaya yang dinilai kejam dan tega terhadap anaknya. ” Saya akan laporkn hal ini ke pimpinan dan instansi terkait,” tukasnya