Bekasi | Lampumerah.id – Permasalahan pencemaran lingkungan semakin kompleks, salah satunya Kali Cilemahabang, yang salurannya membelah beberapa Kecamatan diwilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dan terlihat kembali berwarna hitam pekat dan berbau, (05/06/2023).
Tercemarnya kali Cilemah Abang, membuat beberapa tokoh masyarakat kembali angkat bicara, Ketua LSM Sniper Indonesia, Gunawan, memberikan beberapa catatan mengenai permasalahan kali Cilemahabang, ketika di konfirmasi awak media.
Gunawan membeberkan 5 permasalahan terkait Pencemaran kali Cilemah Abang, yang hingga belasan tahun tidak kunjung selesai, Bahkan semakin parah kondisi air di kali Cilemah Abang.
Dalam kesempatan tersebut, Gunawan mengatakan, bahwa masalah pertama adalah kali Cilemahabang bukanlah satu-satunya sungai di Kabupaten Bekasi yang tercemar dan terkontaminasi limbah, masih banyak sungai lainnya juga telah tercemar. Karena Kabupaten Bekasi adalah kota industri dan banyak berdiri perumahan yang akan menjadi ancaman untuk kelestarian sungai.
kali Cilemahabang, menurut catatannya sejak tahun 2012 sudah tercemar namun kondisi parahnya dalam 5 tahun terakhir ini dari mulai tahun 2018 sampai dengan sekarang ini tahun 2023.
“Berulang kali masyarakat mendesak Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar menindak tegas pelaku pembuang limbah ke kali Cilemahabang. Namun upaya yang dilakukan masyarakat dengan bersurat, pemberitaan, demo, bahkan sampai tindakan penutupan saluran pembuangan limbah belum kunjung berhasil dalam memerdekan kali Cilemahabang “ujar Gunawan yang juga menjabat sebagai ketua LSM sniper.
Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang memiliki kewenangan penegakan hukum dibidang lingkungan hidup tidak berdaya menghadapi para pelaku kejahatan lingkungan hidup yang semakin marak terjadi, Diantaranya kasus pencemaran kali Cilemahabang dan pembuangan limbah, padahal kasus seperti itu berulang terjadi dan berlangsung sudah lama, tetapi tidak ada penindakannya.
“Ironisnya setiap kondisi kali Cilembang menghitam dan mencuat di masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) langsung sibuk seolah-olah akan mengambil langkah dan tindakan tegas, namun setelah selang beberapa waktu lamanya ditunggu apa yang dilakukan DLH hasilnya tidak jelas dan kasusnya menguap dan menghilang, begitu seterusnya, ini ada apa?,”tambahnya
wajar masyarakat curiga dan sudah tidak lagi percaya kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupeten Bekasi karena diindikasikan banyak “maen mata” disetiap menyelesaikan kasus pencemaran dan pembuangan limbah. Dalam hal penegakan hukum dilingkungan hidup adakah produk DLH yang berhasil membawa pelaku kejahatan lingkungan hidup sampai diadili dimeja hijau? Padahal kasus-kasus kejahatan lingkungan hidup di Kabupaten Bekasi sering terjadi (masip) seperti pencemaran, pembuangan sampah dan limbah,”kata Gunawan.
Masyarakat Kabupaten Bekasi saat ini sebetulnya sedang menunggu kinerja dan torehan prestasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, karena baru-baru ini ada dua kasus yang sedang menjadi sorotan masyarakat, yaitu kasus pencemaran kali Cilemahabang dan kasus pembuangan limbah oleh salah satu perusahaan pengelolaan oli bekas, sebagaimana ramainya pemberitaan. Jika, kedua kasus yang sedang ditangani ini hasilnya menguap dan tidak ada kejelasannya.