Kado Manis HUT Bhayangkara ke 77:  Polisi Gresik Rela Tempuh 27 Km Jemput Kakek Penderita Paru-Paru

GRESIK | lampumerah.id – Puncak Peringatan Hari Bhayangkara ke 77 Kepolisian Republik Indonesia yang jatuh pada 1 Juli, salah satunya diisi dengan kegiatan sosial yang sangat mengharukan.

Polres Gresik rela menempuh perjalanan sejauh 27 kilometer, hanya untuk menjemput Saeni (74) warga Desa Sumbersari Tanjungwidara Kecamatan Bungah.

Pasalnya, sang kakek yang sudah enam bulan hanya tergeletak di tempat tidur ini positif dinyatakan menderita penyakit paru+paru.

Berdasar hasil pemeriksaan sementara tim Dokkes Polres Gresik, yang dipimpin kasi Dokkes Polres Gres Iptu Sugioto, kakek Saeni yang sudah setahun menderita penyakit ini akhirnya dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Serelah kita laukan pemeriksaan awal di kediamannya, yang bersangkutan perlu tindakan medis lebih lanjut. Kondisi perlu infus dan lain-lain, untuk mengembalikan kondisi Saeni lebih baik,” ucap Iptu Sugioto, Sabtu (1/7)

Dibantu sejumlah anggota Polsek Bungah dan Polres Gresik, Kakek Saeni langsung dievakuasi dari dalam kamar menuju RSUD Ibnu Sina Gresik dengan mengunakan mobil ambulans Polres Gresik.

Salah satu anak kakek Saeni, Muhammad Lipin (42) warga Dusun Sumbersari RT 10/RW 05 Desa Tanjung Widoro Kecamatan Bungah mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian Polres Gresik.

“Terimakasih kepada Bapak Kapolres, atas bantuannya kepada bapak saya Saeni. Atas partisipasinya, Polres Gresik datang ke rumah saya membantu bapak Saeni,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mendoakan agar kakek Saeni segera sembuh sehat seperti sediakala ,usai mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.

“Selama ini kakek Saeni mengalami sakit dan dalam momen Hari Bhayangkara yang ke-77 ini, saya memerintahkan Dokkes Polres Gresik, Bhabinkamtibmas, dan mengajak kerjasama perangkat desa untuk memberikan bantuan berupa paket sembako dan merujuk kakek Saeni ke rumah sakit,” ucap Kapolres.

Kakek Saeni mempunyai 8 orang anak, dua anaknya sudah meninggal dunia. Selama ini keluarga membiayai pengobatannya dengan menggunakan KIS, mengingat kondisi keluarga tergolong kurang mampu (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *