GRESIK | lampumerah.id – Kuliner khas tradisional Gresik yang jarang ditemui, kini bisa dengan mudah dinikmati di Pasar Djadoel Grissee, yang digelar di Atrium Gres Mall hingga 12 Agustus 2023.
Sebanyak 18 stan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menyajikan 27 jenis menu jadul yang menggugah selera. Seperti Petulo, Sego Karak, Gulo Ubus dan Bubur Masin.
Selain jajanan yang jadul, semua penjaga stan dan pelaku UMKM, menyambut pengunjung dengan berpakaian bernuansa Jadul.
“Saya mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini, juga untuk Omah Dhuafa bersama Gres Mall selalu penggagas acara. Ini menjadi spirit tersendiri bagi pelaku UMKM di Kabupaten Gresik. Dimana mereka difasilitasi untuk bisa mempromosikan dagangannya di Gress Mall,” ungkap
Wakil Bupati Aminatun Habibah, saat membuka Pasar Djadoel Grissee, Rabu (9/8).
Terkait makanan tradisional Grissee (sebutan Gresik pada era kolonial) yang disajikan, Wabup yakin kuliner Gresik tidak kalah dengan makanan masa kini. Oleh karenanya, diperlukan promosi kepada generasi muda untuk memperkenalkan makanan-makanan tersebut.
“Mudah-mudahan melalui acara ini, bisa mengangkat ragam kuliner tradisional Gresik di generasi muda. Sehingga, dalam gilirannya akan mendorong berkembangnya UMKM di Kabupaten Gresik,” pungkasnya.
Founder Omah Dhuafa Syaikhu Busiri mengatakan bahwa acara ini digelar untuk sebagai bentuk pengabdian Omah Dhuafa kepada masyarakat Gresik. Hal ini sekaligus juga untuk memperkenalkan khasanah kuliner Gresik kepada masyarakat luas.
Erich Pramono Bangun General Manager Gress Mall menambahkan, Pasar Djadoel Grisse ini adalah event regular antara Gres Mall dengan Omah Dhuafa.
“Harapan kami, di gelaran kedua ini tetap mendapat respon dari masyarakat seperti saat pertama dulu dimana penjual sampai kewalahan melayani pembeli,” ujar Erich.
Selain jajaran pejabat Pemkab Gresik, pembukaan Pasar Djadoel Grisse ini juga dihadiri owner, komisaris, penasehat utama serta direksi dari PT Dharma Graha Utama Grup, yang menaungi Gress Mall. (san)


