GRESIK | lampumerah.id – Petrokimia Gresik terus menciptakan masa depan baru dengan mengoptimalkan green industry dan kepuasan pelanggan.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui inovasi Internal Supply Chain Excellence (ISCE), High Efficiency Low Emission Eco-System, dan Phonska Alam yang baru-baru ini berhasil mendapatkan prestasi di ajang Pupuk Indonesia Quality Improvement (PIQI) di Bontang, Kalimantan Timur.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan, inovasi “Internal Supply Chain Excellence (ISCE)” merupakan program rantai kegiatan pengelolaan logistik mulai dari proses unloading bahan baku dari kapal di pelabuhan, pengiriman ke gudang dan pabrik, hingga menjadi produk siap jual.
“Implementasi program ISCE mampu menurunkan biaya internal supply chain di Petrokimia Gresik dari Rp 376,3 miliar menjadi Rp 286,6 miliar, sehingga terdapat penghematan biaya Rp 89,7 miliar atau hampir 24 persen,” tandas Dwi Satriyo.
Ada tiga solusi yang diberikan di antaranya, business process transformation dengan optimalisasi proses handling bahan baku dengan cara melakukan realokasi space gudang menggunakan prinsip FSN (Fast, Slow, Non-Moving) Analysis.
Kemudian program digital supply chain transformation dengan menciptakan beberapa aplikasi terintegrasi seperti Petroport, WMS Inbound, WMS Outbound, 2CE dan DTMS dalam rangka menunjang proses operasional, serta menciptakan program ER-PORT atau improvement dalam penerapan industri hijau di pelabuhan.
“Inovasi ini sebagai upaya perusahaan dalam mengakselerasi dan menciptakan masa depan baru sebagai perusahaan global berwawasan lingkungan yang selaras dengan tujuan bersama dari Pupuk Indonesia Grup,” ujar Dwi Satriyo. (san)