GRESIK | lampumerah.id – Masih dalam rangkaian memperingati HUT ke 51, sekaligus melestarikan budaya Jawa, Petrokimia Gresik menggelar pertunjukan wayang kulit di halaman GOR Tri Dharma, Jumat (29/9) malam hingga Sabtu (30/9) dini hari.
Dengan lakon “Amarta Binangun”, menampilkan bintang tamu pelawak Gareng Semarang dan pesinden Elisha Orcarus, dengan dalang Ki Cahyo Kuntadi, yang juga Dosen Prodi Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Ratusan masyarakat dari berbagai usia, memadati lapangan GOR Tri Dharma tempat pertunjukkan wayang digelar. Bahkan semakin malam, masyarakat yang datang semakin banyak.
Mereka tampak menikmati dan sangat terhibur, dengan pergelaran wayang kulit. Bahkan ratusan penonton rela duduk hanya beralas tikar, demi hiburan yang penuh filoaofi Jawa ini.
Bahkan saat sesi “Goro+Goro” dengan penampilan Gareng dari Semarang dan sinden Elisha Orcarus yang sudah kondang di YouTube, penonton terlihat sangat terhibur hingga tertawa terbahak bahak.
‘Hiburan seperti ini memang perlu, karena dari wayang inilah kita belajar tentang budi pekerti,” ujar Elia, warga Desa Kedanyang Kebomas.
Lakon Amarta Binangun menceritakan perjuangan Pandawa membangun Kerajaan Amarta meski penuh dengan tantangan. Kisah ini memberikan inspirasi tentang ketekunan, kepemimpinan, dan perjuangan untuk membangun diri menjadi lebih baik.
Kerjasama tim juga pelajaran berharga dari cerita ini, seperti Amarta Binangun membutuhkan bantuan dari berbagai karakter. Cerita ini mengajarkan tentang pemeliharaan nilai-nilai dan etika. Integritas adalah pondasi dari setiap perusahaan yang berkelanjutan.
“Kondisi ini selaras dengan upaya Insan Petrokimia Gresik mendukung Pupuk Indonesia, dalam menciptakan masa depan baru sebagai perusahaan global berwawasan lingkungan dengan menerapkan Green Industry. Dibutuhkan inovasi dalam menghadapi tantangan dan persaingan yang tidak semakin mudah,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.
Dikatakan Dwi Satriyo, Petrokimia Gresik sebagai bagian dari BUMN harus aktif dalam merawat seni dan budaya, salah satunya pagelaran wayang kulit agar bisa tetap terjaga kelestariannya.
“Pagelaran wayang kulit rutin digelar setiap tahun, khususnya di momen ulang tahun perusahaan seperti tahun ini, di usia yang ke-51. HUT Petrokimia Gresik harus menjadi momen untuk kita melestarikan budaya bangsa,” tandasnya.
Ditambahkan Dwi Satriyo, pertunjukan ini juga merupakan bentuk komitmen Petrokimia Gresik dalam menjaga keutuhan dan kebhinekaan Indonesia melalui kebudayaan.
“Karena nilai-nilai budaya mampu merekatkan semangat persatuan dan membangun serta menjaga kerukunan bangsa,” ujar Dirut Dwi Satriyo. (san)