Jakarta l lampumerah.id – Konflik membara di Timur Tengah kembali pecah setelah Sayap militan Palestina  Hamas melakukan serangan mendadak ke wilayah Israel, Sabtu (7/10).

Lebih dari 5 ribu rudal diluncurkan ke wilayah Israel dari darat, laut dan udara selama akhir pekan hingga malam hari, mengakibatkan 300  orang meninggal dan lebih dari seribu orang mengalami luka luka.

Akibat serangan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakukan pembalasan besar atas serangan pasukan militan Palestina Hamas akhir pekan lalu.

Dilansir dari Reuters dan CNN, dalam pernyataannya Netanyahu menegaskan bahwa negaranya akan melakukan “balas dendam besar” dan bersiap untuk “perang yang panjang dan sulit”.

Deklarasi perang pertama sejak Perang Yonkipur 1973 itu disepakati Netanyahu dan parlemen Israel, kurang dari 24 jam setelah Hamas menyerang negara Zionis itu dari darat, laut, dan udara.

Serangan itu menyebabkan ratusan warga Israel meninggal dunia, ribuan luka-luka, bahkan ada lebih dari 100 orang yang terdiri dari berbagai warga negara asing kini menjadi korban penyanderaan Hamas.

Usai Netanyahu mendeklarasikan perang, tank dan kendaraan pengangkut personel terlihat bergerak ke perbatasan Israel-Gaza pada Minggu (8/10).

Selain itu pada hari ini Senin (9/10), Israel juga disebut telah mengerahkan tambahan 100 ribu pasukannya ke dekat Gaza.

PM Netanyahu juga telah memperingatkan warga Palestina yang tinggal di Gaza untuk “pergi sekarang”, setelah ia bersumpah melakukan “balas dendam yang besar” di daerah kantong padat penduduk tersebut.

Netanyahu mengklaim “tahap pertama” pembalasan Israel telah berakhir dengan penghancuran sebagian besar pasukan musuh yang menembus wilayah Israel.

“Ini akan diikuti dengan formasi ofensif,” kata Netanyahu, dikutip CNN.