GRESIK | lampumerah.id – Ainur Rahman warga Desa Karangrejo Kecamatan Manyar, merasa kaget lantaran tanah tambak warisan orang tuanya tiba-tiba diuruk pengembang perumahan.

Padahal Ainur Rahman maupun keluarganya selama ini merasa tidak pernah menjual tanah tersebut kepada siapapun.

Akibatnya, saat ini tanah warisan seluas
1.650 meter yang berlokasi di Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar itu porak poranda akibat dilewati alat berat dan hendak diratakan dengan tanah urukan.

“Saya sudah 30 tahun menjaga tanah warisan orang tua saya ini, dan selama ini saya tidak pernah merasa menjual tanah ini kepada siapapun. Tetapi tiba-tiba pengembang perumahan melakukan pengurukan hingga melewati batas tanah,” kata Kaji Nur, sapaan Ainur Rahman, Senin (2/9).

Kaji Nur bersama keluarganya mengaku telah mendatangi Balai Desa Banyuwangi untuk meminta kejelasan. Pihak desa mengaku, ada transaksi jual beli tanah tersebut pada tahun 2017 silam.

“Katanya ada transaksi pada tahun 2017, dengan nama penjual Husnul Hadi. Siapa dia kita gak kenal, dan sampai sekarang kami masih memegang surat tanah kepemilikan yang sah,” tegasnya.

Kaji Nur menyebut total tanah warisan orang tuanya seluas 6 hektar, sebagian besar berupa tambak.

“Yang dilewati alat berat itu di sebelah utara, tepatnya berbatasan dengan sungai,” bebernya.

Kaji Nur mengaku ada kesepakatan, dimana pengembang untuk sementara tidak menggarap tanah tersebut menunggu sengketa tanah tersebut rampung.

“Sudah ada mediasi, pengembang tidak menggarap tanah warisan orang tua saya, menunggu sengketa tanah tersebut diselesaikan,” jelasnya.

Muhammad Subhan, warga Desa Banyuwangi lainnya mengatakan Makam Buyut Singopati, leluhur Desa Banyuwangi yang berada tak jauh dari tanah Kaji Nur, juga terancam diuruk padahal tanah makam tersebut berstatus wakaf atau tanah milik desa.

“Makanya kami bertemu dengan pengembang, agar makam ini tidak dipindahkan, kalau direnovasi silakan. Karena ini makam leluhur kami, tanah makam juga sudah diwakafkan ahli waris ke desa, dan sudah ada tanda batasnya,” ujarnya. (san)