SURABAYA l Lampumerah.id — DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting. Kali ini, LDII menggandeng Kementerian Kependudukan dan pembangunan keluarga (Kemendukbangga) / BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Timur melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), Minggu (27/7), di Gedung DPD LDII Kabupaten Gresik.

Penandatanganan kerja sama ini ditandai dengan rangkaian kegiatan pemeriksaan hemoglobin (HB) bagi para santri Pondok Pesantren Minhajurosyidin Gresik. Kegiatan tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Maria Ernawati, serta jajaran pengurus DPW LDII Jatim.

Maria mengapresiasi langkah konkret LDII dalam mendukung upaya pemerintah. Ia menilai organisasi keagamaan seperti LDII memiliki peran strategis dalam mensosialisasikan pentingnya pencegahan stunting sejak dini.

“Sinergi seperti ini sangat kami harapkan. LDII memiliki jaringan kuat hingga ke tingkat desa dan RT. Ini adalah potensi besar untuk menyebarluaskan informasi dan menggerakkan perubahan perilaku masyarakat,” ujar Maria.

Ia juga menyebut sejumlah program prioritas BKKBN seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), dan Lansia Berdaya (Sidaya), sangat selaras dengan kegiatan pembinaan keluarga yang telah dijalankan LDII.

Kegiatan ini juga disaksikan secara luring dan daring oleh pengurus Wanita LDII dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Selain penandatanganan PKS, seminar edukatif tentang pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), gizi seimbang, dan peran keluarga dalam mencetak generasi unggul turut digelar sebagai bagian dari rangkaian acara.

Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH Amrodji, menegaskan bahwa kerja sama ini adalah bentuk nyata kontribusi LDII dalam pembangunan bangsa.

“LDII siap menjadi mitra strategis pemerintah. Melalui kader wanita kami yang tersebar hingga tingkat kelurahan, kami akan terus menyuarakan edukasi keluarga sehat, pola asuh positif, serta gaya hidup bersih dan sehat demi menciptakan keluarga yang berkualitas,” tegasnya.

Ia menambahkan, kolaborasi ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian menuju Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-10 LDII Jawa Timur yang akan diselenggarakan pada 30–31 Agustus 2025 di Surabaya.

Sementara itu, Ketua Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPW LDII Jatim, Emie Santoso, selaku ketua panitia, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara DPP LDII dan BKKBN pusat yang telah ditandatangani tahun lalu di Kediri.

“Program-program BKKBN Jawa Timur sangat sejalan dengan pembinaan keluarga di LDII, mulai dari anak usia dini, usia sekolah dasar, remaja, pranikah, pasangan muda, hingga lansia,” jelas Emie.

Melalui kolaborasi ini, DPW LDII Jawa Timur dan BKKBN Jatim berkomitmen melanjutkan kerja sama di berbagai tingkatan, mulai dari kecamatan, kelurahan, hingga lingkungan keluarga. Harapannya, sinergi ini mampu melahirkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, dan tangguh—pondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045.(vin/cles)