SIDOARJO l Lampumerah.id – Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Penanggulangan Bencana, Tri Rismaharini, mendatangi lokasi runtuhnya mushala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Kehadiran mantan Menteri Sosial RI itu untuk melihat langsung proses evakuasi para santri yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan bertingkat.
Risma tiba sekitar pukul 16.00 WIB bersama pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo, tim Badan Penanggulangan Bencana, serta sejumlah relawan. Sesampainya di lokasi, mantan Wali Kota Surabaya itu tampak tertegun melihat kondisi bangunan mushala yang hancur. Ia langsung berdiskusi dengan tim Basarnas Surabaya terkait percepatan proses evakuasi.
“Kalau bisa ini diupayakan ada semacam alat penahan konstruksi model T agar proses evakuasinya bisa lancar. Kemudian bikin parit,” ujar Risma memberikan masukan kepada tim penyelamat.
Selain meninjau reruntuhan, Risma juga menyempatkan diri mengunjungi posko penanggulangan bencana. Di sana, ia bertemu langsung dengan keluarga para santri yang tengah menunggu kabar kerabatnya. Dengan nada haru, Risma menyampaikan duka cita dan doa terbaik.
“Panjenengan semua yang sabar nggeh, ini adalah ujian. Terutama untuk santri yang masih dalam proses evakuasi, kita doakan yang terbaik. Juga untuk para petugas yang sedang berjuang,” ucapnya.
Risma kemudian meninjau pusat data penanggulangan bencana dan dapur umum. Ia memastikan kebutuhan logistik, makanan, serta perawatan bagi korban yang dirawat di rumah sakit tetap terpenuhi. Kehadirannya diharapkan bisa memperkuat koordinasi penanganan sekaligus memberi dukungan moral bagi keluarga korban maupun tim SAR.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, menyampaikan hingga Senin malam diperkirakan masih ada 38 santri yang terjebak di bawah reruntuhan. Dari total sekitar 140 santri yang menjadi korban, 102 sudah berhasil dievakuasi.
“Sebanyak 91 santri berhasil menyelamatkan diri sesaat setelah kejadian, sementara 11 lainnya berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan oleh tim SAR gabungan,” jelas Nanang.
Hingga kini, upaya pencarian terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta relawan.


