Bekasi | lampumerah.id – Anggota DPRD Kota Bekasi, Misbahudin, meminta agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk selalu mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Hal itu dikemukakan menyusul terjadinya keracunan makanan seperti yang terjadi pada kasus yang dialami sejumlah pelajar di Kota Bekasi agar tidak terulang kembali.
“Sampai hari ini kami selalu menekankan bahwa yang pertama SOP harus dijalankan. Sejauh ini beberapa kali kita ke dapur (MBG), memang semua SOP mereka jalankan dengan baik dan benar,” ujar Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Bekasi, ini kepada wartawan di Bekasi, Rabu (12/11).
Sebelumnya, sejumlah kasus dugaan keracunan makanan sempat dialami pelajar di Kota Bekasi setelah mengonsumsi menu MBG. Salah satunya terjadi di SDN Kota Baru 3, pada Kamis, 2 Oktober 2025 lalu. Beberapa siswa mengeluhkan pusing dan mual. Kasus serupa juga ditemukan di salah satu sekolah swasta, di mana menu MBG diduga dalam kondisi tidak layak konsumsi.
Menyesalkan kejadian tersebut, Misbahudin menjelaskan bahwa dapur MBG memasak makanan dalam jumlah besar secara bersamaan, bahkan hingga ratusan porsi. Menurutnya, apabila benar terjadi keracunan akibat menu MBG, jumlah siswa yang terdampak seharusnya lebih banyak.
“Kalau berdasarkan penelusuran kita setiap dapur SOP sudah dijalankan. Terus setiap masakan sampelnya disimpan di tempat-tempat khusus, jadi ketika terjadi keracunan, atau terjadi masalah bisa langsung terdetect kendalanya dimana,” jelasnya.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi itu tidak menampik bahwa kendala di lapangan tetap bisa terjadi, meski persentasenya kecil.
“Kalau kita mengharapkan zero complain nggak mungkin juga, kalaupun ada masalah persentasenya kecil. Saya berpesan kepada seluruh pemilik dapur untuk tetap menjalankan SOP yang sudah ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN),” tandasnya.
Ia juga mengingatkan relawan dapur MBG untuk bekerja secara profesional dan bertanggung jawab sesuai pedoman yang berlaku.
“Terus untuk relawan-relawan yang berada di dapur, saya berharap dapat bekerja dengan baik, dengan benar. Artinya, kalau semua dijalankan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan, saya rasa nggak akan ada masalah,” sambungnya.


