GRESIK | lampunerah.id – Petrokimia Gresik berhasil meningkatkan kapasitas produksi pupuk NPK bersubsidi, melalui modifikasi Pabrik Fosfat I menjadi Pabrik Phonska V dengan menciptakan Teknologi Flex-Phos.
Inovasi ini menjadi upaya perusahaan untuk memastikan kelancaran produksi pupuk NPK subsidi yang ditugaskan Presiden Prabowo Subianto, dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob mengatakan, teknologi ini berhasil menjadi salah satu inovasi terbaik di ajang Pupuk Indonesia Quality and Innovation (PIQI) 2025 yang digelar di Gresik.
Proyek Phonska V dengan Teknologi Flex-Phos merupakan langkah strategis Petrokimia Gresik untuk memenuhi kebutuhan pupuk NPK yang terus meningkat, serta menjawab tantangan industri pupuk di masa depan.
“Diharapkan pabrik ini akan memperkuat pertanian Indonesia dan memastikan ketersediaan pupuk berkualitas,” kata Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob.
Daconi mengungkapkan, Pabrik Fosfat I sebelumnya hanya bisa digunakan untuk produksi pupuk fosfat, mengalami keterbatasan dalam fleksibilitas produksi.
Sekarang, pabrik ini semakin andal dan mampu memproduksi pupuk NPK Chemical Reaction, dengan tidak meninggalkan kemampuannya memproduksi pupuk fosfat (SP-36, SP-26, dan Phosgreen).
“Pabrik ini dapat memproduksi NPK dengan jumlah yang lebih banyak, sehingga dapat memastikan ketersediaan pupuk nasional dengan kualitas unggul, sekaligus meningkatkan omzet serta daya saing bagi Petrokimia Gresik,” tandas Daconi.


