GRESIK | lampumerah.id – Untuk meningkatkan kapasitas produksi pupuk NPK bersubsidi, Petrokimia Gresik berhasil modifikasi Pabrik Fosfat I menjadi Pabrik Phonska V dengan Teknologi Flex-Phos.

“Adapun implementasi inovasi ini, memberikan dampak positif bagi perusahaan,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob.

Dari segi kualitas, tambah Daconi, produksi pupuk NPK dan pupuk fosfat sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dari aspek biaya, inovasi ini menghilangkan potensi kerugian Rp 8,92 miliar setiap bulan atau Rp 107,1 miliar per tahun akibat kehilangan produksi pupuk fosfat.

Sebaliknya, inovasi ini menghasilkan keuntungan langsung bagi perusahaan sebesar Rp175,86 miliar per tahun dari produksi pupuk NPK, dan pupuk fosfat yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.

Selain itu, inovasi ini memberikan value creation kepada perusahaan sebesar Rp 23,1 miliar, serta memberikan penghematan biaya investasi proyek dengan skema swakelola senilai Rp 28,2 miliar.

“Secara keseluruhan, Teknologi Flex-Phos tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi dan menekan biaya operasional, tetapi juga memastikan keberlanjutan produksi pupuk di dalam negeri,” ujar Daconi.