GRESIK | lampumerah.id – Dalam rangka memperingati Hari Pangan dan Kesehatan Nasional, PT Freeport Indonesia (PTFI) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik menggelar lomba kreasi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).

Dengan mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”, lomba diadakan di Gedung Serba Guna Manyar Sidorukun, Gresik, Rabu (12/11).

Selain lomba, acara yang diikuti 65 ibu dari anak berusia di bawah lima tahun (balita), yang berasal dari sembilan desa di sekitar wilayah operasi Smelter PT Freeport Indonesia Gresik, juga diajak mengolah makanan sehat berbasis pangan lokal untuk anak.

“Kesehatan adalah aspek penting dalam kehidupan kita. Dimulai dari lingkup keluarga, kami ingin memastikan para ibu memahami bagaimana menyiapkan makanan yang sehat dan gizi seimbang untuk balita. Sebab masa balita adalah periode emas yang menentukan tumbuh kembang anak hingga di masa
depan,” kata Vice President External Affairs Smelter PTFI, Erika Silva.

Peserta berasal dari Kecamatan.Manyar dan Kecamatan Bungah, yaitu Desa Manyar Sidorukun, Manyarejo, Manyar Sidomukti, Karangrejo, Banyuwangi,
Bedanten,Tanjung Widoro, Kramat, dan Desa Watuagung.

Ahli Gizi RS Semen Gresik Messayu Alizia Laurenzca Putri yang menjadi narasumber tampil dengan tema
“Pemenuhan Gizi Seimbang Berbasis Pangan Lokal”, menekankan pentingnya optimalisasi sumber daya pangan lokal sebagai solusi gizi keluarga.

Dilanjutkan dengan materi “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat” oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dr. Anik Lutfiyah mengenai pentingnya perilaku hidup sehat sebagai fondasi tumbuh kembang generasi yang produktif.

Dalam kegiatan ini para ibu mendapatkan informasi terkait gizi (khususnya MPASI) dari bahan pangan
lokal yang mudah didapatkan dan harganya terjangkau di sekitar mereka, serta mampu mencukupi kebutuhan gizi balita.

Bahan pangan lokal yang dimaksud seperti tahu, tempe, ikan mujair, bandeng, yang merupakan sumber
protein yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan dikreasikan agar anak tertarik untuk
mengkonsumsi. Misalnya olahan nugget tempe, kentang dan mujair menjadi olahan kue, dsb.

“Makanan yang sehat adalah makanan yang berasal dari bahan pangan alami tanpa pengawet dan diolah dengan cara yang tepat, agar kandungan gizi tetap dapat mencukupi kebutuhan gizi anak-anak,” kata Messayu.

Para ibu juga mengikuti praktik memasak dan lomba kreasi MPASI, menggunakan bahan pangan lokal oleh Meyura Arsalia Yasmin, Ahli Gizi Puskesmas Manyar. Melalui kegiatan praktik ini, peserta diharapkan semakin memahami cara memenuhi kebutuhan gizi anak dengan memanfaatkan bahan pangan yang mudah diperoleh di lingkungan mereka.

Kelompok ibu dari Desa Manyar Sidorukunmenjadi juara 1, Desa Karangrejo meraih juara 2, dan Desa Watuagung mendapatkan tempat ketiga.

“Melalui program edukasi ini, kami berharap para ibu mendapatkan informasi yang akurat tentang gizi
seimbang, mampu menyiapkan MPASI yang sehat dan bergizi seimbang, serta dapat menginspirasi para ibu yang lain untuk menciptakan generasi masa depan yang kuat, sehat, dan cerdas,” kata dr. Anik.

PTFI terus berkomitmen mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program CSR
PTFI di bidang kesehatan masyarakat. Selain itu, PTFI juga menjalankan program kesehatan masyarakat
lainnya, seperti penanggulangan Demam Berdarah serta Tuberkolosis.