SURABAYA | lampumerah.id – Dewan Pimpinan Pusat GAPASDAP (Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) memastikan seluruh operator penyeberangan nasional telah bergerak cepat mendukung pemerintah dalam penanganan darurat bencana longsor dan banjir besar yang melanda Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Pulau Nias. Putusnya akses darat membuat jalur laut menjadi satu-satunya nadi logistik bagi masyarakat di wilayah terdampak.
Enam Kapal Dikerahkan Layani Jalur Darurat
Untuk memastikan suplai kebutuhan tetap mengalir, GAPASDAP bersama operator mengalihkan armada dari trayek reguler Sibolga–Nias ke rute darurat Padang–Nias dan Padang–Sibolga. Pengalihan ini dilakukan guna menjaga ketersediaan logistik penting seperti:
- BBM dan kebutuhan mesin pembangkit listrik
- Beras dan kebutuhan pokok
- Obat-obatan
- Logistik vital lainnya
Enam kapal telah disiagakan, yakni KMP Wira Prime, Wira Samaeri, Wira Harmoni, Wira Ono Niha, Wira Nauli, dan Wira Victoria. Armada tersebut menempuh rute darurat sepanjang 220 nautical miles dengan waktu pelayaran 22–23 jam tanpa jeda demi memastikan suplai bagi masyarakat tidak terputus.
Respons Cepat Dirjen Hubla dan KSOP Diapresiasi
Ketua Umum GAPASDAP, Khoiri Soetomo, memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Kementerian Perhubungan—khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala), KSOP Gunungsitoli, dan KSOP Teluk Bayur. Meski situasi terjadi saat akhir pekan, seluruh instansi bekerja cepat menerbitkan RPT darurat dan berkoordinasi intensif di lapangan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat Dirjen Hubla, Dirlala, dan jajaran KSOP. Respons ini sangat krusial dalam menyelamatkan rantai pasok logistik di tengah situasi bencana,” ujar Khoiri.
PT Wira Jaya Logitama Dapat Penghargaan Khusus
GAPASDAP juga memberikan apresiasi khusus kepada Direktur Utama PT Wira Jaya Logitama, Sukiarto, yang dinilai sangat cepat dan tanggap menyiapkan armada dalam waktu singkat, melakukan konsolidasi kru, serta berkoordinasi intensif dengan GAPASDAP dan pemerintah daerah.
“Tanpa kesiapan operator, situasi akan jauh lebih sulit. Kami menghaturkan terima kasih atas respons cepat PT Wira Jaya Logitama,” tambah Khoiri.
GAPASDAP Serukan Dukungan Presiden dan Kabinet
Meski penanganan darurat berjalan baik, GAPASDAP menegaskan bahwa bencana ini memerlukan perhatian langsung dari Presiden RI dan jajaran Kabinet. Dampaknya berkaitan langsung dengan ketahanan pangan, ketersediaan BBM, distribusi logistik vital, dan keselamatan masyarakat di wilayah terluar.
GAPASDAP turut memberikan sejumlah rekomendasi bagi pemerintah pusat:
1. Menjamin kelancaran penerbitan izin dan RPT darurat.
2. Menjaga ketersediaan BBM untuk kapal dalam misi kemanusiaan.
3. Menambah dukungan APBN untuk penguatan dermaga dan fasilitas pelabuhan vital.
4. Menyediakan jalur prioritas logistik nasional agar bantuan tersalurkan cepat dan tepat.
Penyeberangan Jadi Penopang Logistik Nasional
Khoiri menegaskan, kesiapan operator penyeberangan dalam situasi darurat kali ini membuktikan ketangguhan sektor transportasi laut Indonesia sebagai tulang punggung distribusi nasional saat akses darat lumpuh.
“Kami siap bekerja 24 jam demi masyarakat. GAPASDAP berdiri bersama pemerintah memastikan akses logistik bangsa tetap terjaga,” tutupnya.(Vin)


