Jakarta | lampumerah.id – Krista Exhibitions menghadirkan forum strategis yang mempertemukan pelaku usaha, pembuat kebijakan, dan investor. Melalui penyelenggaraan THE 3rd Business, Trade & Tourism Investment Business Forum bertema “Indonesia Economic Outlook 2026: Strategic Partnerships for Business, Trade & Tourism Investment,” di Grand Hyatt Jakarta, Selasa (2/12).
CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, menyampaikan bahwa tahun 2026 merupakan periode penting bagi akselerasi industri nasional. “Business Forum ini kami selenggarakan untuk memberikan wawasan komprehensif kepada para pelaku usaha mengenai tren ekonomi global, perkembangan teknologi, serta peluang baru di sektor manufaktur dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) yang menjadi motor penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Daud D Salim.
Ia menegaskan komitmennya menyediakan platform kolaboratif yang mendalam untuk memahami arah ekonomi Indonesia tahun 2026 sekaligus membuka peluang kemitraan dan investasi lintas sektor. Forum ini menghadirkan pakar ekonomi, duta besar atau perwakilannya, asosiasi industri dan lembaga bisnis internasional untuk membahas perkembangan ekonomi global, proyeksi pertumbuhan nasional, serta potensi investasi di tahun mendatang.
“Melalui pendekatan multi-sektor, diskusi memberikan wawasan menyeluruh mengenai peluang yang dapat dioptimalkan dunia usaha, khususnya di sektor manufaktur dan MICE yang berperan penting dalam memperkuat struktur ekonomi nasional” jelasnya Daud.
Rangkaian sesi dalam Business Forum membahas proyeksi ekonomi 2026, dengan menghadirkan sesi business matching dan networking untuk mendorong kerja sama konkret dan membuka peluang bisnis baru bagi para pelaku industri. Sebagai penyelenggara pameran internasional selama lebih dari 31 tahun, Krista Exhibitions terus memperkuat kontribusinya terhadap pertumbuhan industri nasional melalui penyediaan platform bisnis yang relevan, strategis dan berdampak luas.
Memasuki tahun 2026, Krista Exhibitions kembali menggelar rangkaian pameran lintas sektor di berbagai kota di Indonesia, mulai dari Yogyakarta, Surabaya, Bali dan Jakarta. Pameran diawali di kota Yogyakarta melalui Jogja Food & Beverage Expo yang berlangsung bersamaan dengan JPE Jogja International Printing Expo dan Jogja Pack Expo.
Selanjutnya, rangkaian pameran berlanjut ke Surabaya dengan IIFEX Eastfood Indonesia Expo, kemudian Bali Interfood Expo di Bali dan ditutup dengan pameran makanan minuman terbesar di Asia Tenggara, SIAL Interfood Expo, yang diselenggarakan bersamaan dengan Seafood Show Asia Expo dan All Indonesia Cooltech Expo di NICE PIK, Jakarta.
Selain sektor makanan dan minuman, Krista Exhibitions juga menghadirkan pameran di bidang kecantikan, tekstil, kesehatan, serta teknologi audiovisual, pencahayaan, dan panggung melalui penyelenggaraan IndoBeauty Expo, ILF – Indo Leather & Footwear Expo, IGT – Indo Garment & Textile Expo, IndoHealthcare Gakeslab Expo, serta PRO AVL Indonesia Expo.
Momentum penyelenggaraan pameran berlanjut dengan rangkaian acara di industri printing dan packaging, mulai dari Surabaya Printing Expo di Surabaya hingga All Print Expo di Jakarta yang digelar bersamaan dengan All Cold Chain Logistics & Transportation Expo, Indonesia Maritime & Logistics Expo, dan All Agri Expo.
Agenda dilanjutkan dengan pameran packaging EastPack Surabaya yang berlangsung bersamaan dengan East Beauty Pack, serta pameran di Jakarta melalui All Pack Indonesia Expo yang terselenggara bersamaan dengan Allplas Indonesia Expo, pameran internasional terbesar di Asia Tenggara untuk industri packaging, plastik dan processing.
Dengan terselenggaranya Business Forum ini serta rangkaian pameran industri sepanjang 2026, Krista Exhibitions berkomitmen memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku industri dan mitra internasional guna membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
“Krista Exhibitions meyakini bahwa kerja sama lintas sektor yang terbangun melalui forum ini akan menjadi fondasi penting bagi perluasan investasi, inovasi dan transformasi industri menuju masa depan yang lebih kompetitif dan berkelanjutan” pungkas Daud.


