Oleh: Djono W. Oesman
Pahitnya jadi selebriti: Privasinya (yang negatif) diburu pers. Dengan pertimbangan, selebriti panutan publik. Dan, panutan dilarang salah. Jika salah, diberitakan pers. Sampai detil. Supaya tak ditiru masyarakat. Itu terjadi pada pengacara kondang Hotma Sitompul, sekarang.
Isteri Hotma, Desiree Tarigan melaporkan Hotma ke Polres Jakarta Selatan, Rabu (7/4/21). Tuduhannya, pasal berlapis:
Dugaan pelanggaran Pasal 310 KUHP (Pencemaran Nama Baik), Pasal 311 KUHP (Fitnah) dan Pasal 27 ayat 3 UU ITE (Penyebarluasan Informasi Elektronik Yang Berisikan Pencemaran Nama Baik Dan Fitnah).
Inti pelaporan, karena Hotma sudah membuat konferensi pers yang diduga, menuduh Desiree berselingkuh.
Usai melapor, Desiree yang ditemani anaknya, Bams eks Samsons, dan ibunya, Muliana Tarigan, langsung dikerubuti wartawan di Mapolres Jakarta Selatan.
Desiree ditanya wartawan berbagai hal. Prinsip wartawan, bukan membongkar aib orang. Melainkan, itu tadi: Panutan dilarang salah. Apalagi, ini sudah laporan polisi. Jadi wilayah publik.
Desiree pun sudah siap bicara, publikasi. Dia membaca pernyataannya, kepada wartawan:
“Menunjuk tuduhan-tuduhan dan pernyataan-pernyataan yang dibuat Dr Hotma Sitompoel beserta Kuasa Hukum, yang telah tersebar dan dimuat dalam media sosial serta media cetak nasional, baik elektronik dan cetak. Dengan ini saya, Desiree T Sitompoel alias Desiree Atengena Tarigan memberikan Hak Jawab dan Bantahan,” ujar Desiree.
Usai membacakan itu, Desiree tak kuasa menahan sedih. Suaranya serak, lirih. Dia tahu, dengan itu, maka rumah tangga bersama Hotma, selama 22 tahun ini, nyaris berakhir. Airmata pun jatuh, usai dia membacakan pernyataan menyodok sangat keras, itu.
Lalu hening. Semua diam. Ini bukan sinetron. Atau drama Korea. Sama sekali bukan. Ini kejadian asli, menyangkut rumah tangga Hotma – Desiree.
Hening tidak-lah lama. Wartawan segera bertanya ke Desiree. Bukti hukum sebagai dasar laporan polisi. Betapa pun wartawan harus mengorek. Logika hukum menyatakan: Laporan polisi harus berdasar bukti otentik. Bukan kata orang. Harus riil.
Desiree menunjuk beberapa akun YouTube, juga berita media massa. Menampilkan Hotma Sitompul menggelar konferensi pers. Memamerkan foto Desiree bersama seorang pria. Tapi, Hotma tidak menyebut kata ‘selingkuh’. Tidak menuduh begitu. Ia hanya memamerkan foto itu kepada pers.
Konferensi pers itulah, dasar pelaporan Desiree ke polisi. Sebagai: Fitnah dan pencemaran nama baik. Desiree mempolisikan Hotma juga didampingi pengacara, Randy Ozora Siregar.
Desiree mengatakan ke wartawan: “Bahwa saya selaku korban mendapatkan video-video di beberapa akun YouTube. Juga dari beberapa media atas konferensi pers yang diduga dilakukan oleh Terlapor (Muara Karta), dimana hal ini dilakukan atas dugaan persetujuan atau arahan dari Dr Hotma Sitompoel, yang isinya diduga menyatakan hal-hal fitnah dan pencemaran nama baik. Yakni, menyatakan saya telah berselingkuh dengan seseorang pria. Sehingga saya merasa dirugikan. Selanjutnya, saya membuat laporan polisi di Polres Metro Jakarta Selatan,” papar Desiree.
Semua konflik rumahtangga, pasti rumit. Suatu kejadian, tidak berdiri sendiri. Melainkan berentet, berakar, belit-membelit.
Lalu, apa latar belakang itu semua? Karena, Desiree pergi meninggalkan rumah, menuju ke Bali. Tanpa izin Hotma. Tentang ini, Desiree menjelaskan:
“Perlu saya tegaskan, bahwa kepergian saya ke Bali adalah setelah saya diusir dari rumah, yang telah kami tempati bersama selama kurang lebih 22 tahun perkawinan (bersama Hotma),” ujar Desiree.
“Saya pergi bersama dengan anak saya, Bams, dan juga beberapa orang lainnya,” lanjutnya.
Dijelaskan, kepergiannya dengan Bams ke Bali untuk menenangkan diri dari kasus ini. Desiree menegaskan, ia tidak pernah membantah suami selama pernikahan.
“Kepergian saya untuk menenangkan diri, setelah diusir dari rumah. Selama perkawinan, saya adalah seorang istri yang sangat taat pada suami. Saya bahkan tidak pernah tinggal di rumah ibu saya selama masa perkawinan saya,” lanjut Desiree.
Atas hal itu, Desiree merasa tak lagi perlu meminta izin Hotma Sitompul untuk pergi ke Bali. Ia menegaskan memang sudah tak ada lagi komunikasi dengan Hotma Sitompul usai diusir dari rumah.
Laporan Desiree Tarigan teregister di SPKT Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor LP/625/K/IV/2021/PMJ/Restro Jaksel dan LP/624/K/IV/2021/PMJ/Restro Jaksel.
Karena, laporan ke dua adalah, ibunda Desiree bernama Muliana Tarigan juga turut melaporkan menantunya itu ke Polres Metro Jakarta Selatan. Tudingan yang dilayangkan adalah dugaan penyerobotan lahan.
Hal itu berkaitan dengan keadaan rumah Hotma Sitompul, yang kini terlihat memiliki tembok pembatas dengan rumah yang ditinggali Desiree Tarigan.
“Dugaan pelanggaran Pasal 167 KUHP juncto Pasal 385 KUHP (Penyerobotan lahan)” tutup Desiree. Mengakhiri keterangan pers.
Hotma ditohok dua laporan polisi. Oleh isteri dan mertuanya. Yang, bagi Hotma, lapor-melapor polisi adalah pekerjaan sehari-hari ia selaku pengacara kondang.
Apa sih, yang dilakukan Hotma sehingga di-polisi-kan Desiree? Jawabnya, Hotma menggelar konferensi pers pada Selasa (6/4/21) di Kantor LBH Mawar Saron, kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Dalam jumpa pers, Hotma membawa dua lembar kertas berisi foto Desiree dan seorang pria. Kemudian diketahui sebagai Calvino Samudra. Belum terjelaskan, kaitan Desiree dengan Calvino.
Hotma mengatakan: “Saya tidak pernah bilang selingkuhan. Saya cuma kasih foto, ini. Banyak yang di-sharing nih, sama para lawyer saya, karena dia tahu, saya suka ganas juga,” ungkap Hotma di konferensi pers.
“Jadi, saya hanya menyajikan foto. Saya tidak bilang apa-apa. Inilah fotonya,” kata Hotma. Sebagai lawyer top Indonesia, Hotma bicara hati-hati. Dalam koridor hukum, yang menurut ia, sudah diperhitungkan matang.
Hotma melanjutkan, ia sudah berkali-kali melarang Desiree pergi ke Bali.
“Saya bilang, jangan pergi. Dia pergi juga. Tiga hari tiga malam ke Bali. Ini silahkan, faktanya sudah berulang kali dibilangin jangan bergaul sama orang itu. Oh itu kan tim bilangnya, apalah,” tutur Hotma.
Di akhir jumpa persnya, Hotma Sitompul seperti belum puas mengungkap tuduhan perselingkuhan istrinya itu.
“Saya ulangi, saya tidak menuduh perselingkuhan. Saya hanya menunjukkan faktanya, itu saja. Silakan kalian menilai,” pungkasnya.
Pengacara sekaliber Hotma, tetap saja emosional. Dan, pernyataan emosi inilah yang dijadikan dasar Desiree lapor polisi.
Sopir truk, bisa kecelakaan. Tukang bangunan, bisa tertimpa batu. Pengacara, bisa digugat isteri. Manusiawi. (*)