Jakarta l lampumerah.id – Euvoria Pilpres 2024 belum usai, sejumlah nama politikus dengan latar belakang partai besar sudah mulai mencuat mewarnai bursa calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024, November mendatang.
Salah satunya mantan Walikota Bandung dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). Kemudian Ahmad Zaki Iskandar, pemilik portfolio mantan Bupati Kabupaten Tangerang dua periode, anggota DPR dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta.
Mengemukanya nama duo kuning Ridwan Kamil dan Ahmad Zaki Iskandar tidak lepas dari rekomendasi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang telah memberi mandat untuk ikut Pilkada 2024.
Bahkan restu sudah diberikan Partai Golkar kepada mereka sebelum pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu.
“Dua-duanya diberi surat oleh Golkar sebelum Pemilu, untuk ikut Pilkada,” kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga di Istana Kepresidenan, Senin (26/2).
Mengenai siapa yang bakal diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta, Airlangga mengatakan Golkar akan merujuk pada popularitas dan elektabilitas tertinggi. Survei terakhir bakal menjadi acuan.
Paling mencuat, Ridwan Kamil setelah baliho besar nya terpampang di jalan protokol di Jakarta dengan tagline “OTW Jakarta nih…” hingga viral dan menjadi pembicaraan publik.
Membuat politikus sekaligus Bendahara partai NasDem Ahmad Sahroni turut merespon dengan sindiran mengaitkan baliho itu dengan manuver RK dalam pertarungan kursi DKI 1.
“Mungkin Ridwan Kamil mau maju Gubernur Jakarta, dia kan OTW dari Bandung ke Jakarta, kalau gua kan udah di Jakarta. Lebih mudah Jakarta,” ujar Sahroni seperti dilansir dari metronews.com di NasDem Tower, Kamis (22/2).
Dua nama politikus lain yang tidak boleh dilupakan adalah Anies Rasyid Bawesdan dan Ahmad Riza Patria. Duo incumbent ini diprediksi kuat bakal maju kontestasi pilkada DKI 2024.
Selain memiliki pengalaman mengelola DKI, setelah tumbang satu putaran di pilpres 2024, ambisi berkuasa Anies Baswedan akan dilampiaskan di pilkada DKI.
Namun Anies masih membutuhkan partai politik pengusung sebagai kendaraan politik untuk maju kontestasi pilkada DKI. Baik PKS dan Nasdem yang mengusung Anies di pilpres 2024 masing masing sudah memiliki jago tersendiri.
PKS diprediksi akan mencalonkan Mardani Ali Sera, sedangkan Ahmad Syahroni sudah digadang gadang Nasdem.
Nama A Riza Patria saat ini menjadi kader terkuat mewakili partai Gerindra maju kontestasi pilkada DKI Jakarta. Terlebih setelah partai ini baru saja memenangkan kontestasi pilpres 2024 ketimbang Anies yang masih membutuhkan kendaraan politik.
Sebagai Ketua DPD Gerindera DKI Jakarta portfolio A Riza Patria juga tidak kalah mentereng. Dua periode Anggota DPR RI dan incumbent Wagub DKI Jakarta periode 2020-2023 menjadi bekal besar yang tidak dimiliki kandidat lain. Terlebih, publik DKI tahu kinerja A Riza Patria selama menjadi orang nomor dua DKI. Tidak banyak bicara dan konkrit tuntas bekerja.
Banyak tugas tugas Gubernur di lapangan terjaga nama baiknya berkat kinerja totalitas A Riza. Publik menilai Anies hanya formalitas politik?
“Real Gubernur DKI ya beliau (A Riza Patria),” kata Dede, mantan aktifis HMI Cabang Jakarta, Rabu, (28/2).
Sementara itu Hayum, alumni mahasiswa Universitas Bung Karno yang kecewa dengan pencitraan Anies mengatakan jika A. Riza dicalonkan Gerindra berpasangan dengan siapapun, termasuk dengan RK bisa menjadi pasangan terkuat untuk menangkan Pilgub DKI Jakarta.
“Bang A Riza itu problem solving (penyelesai masalah) DKI disaat sang Gubernur kesulitan menghadapi persoalan ibukota dengan warga DKI. Bila berpasangan dengan RK, akan full power tak terbendung,” ungkapnya.
Saat ditemui terpisah, A Riza Patria menyiratkan siap menjalankan amanah dan keputusan pimpinan partai tempatnya bernaung.
“Sebagai kader partai Gerindra ya harus tegak lurus, patuh keputusan Ketua dan DPP. Apapun keputusannya, kita mesti tegak lurus amanah dan Istikomah,” jawab Ariza di Kandidat Center, Tebet, Jakarta, (28/2).
Terkait peluangnya maju pilkada DKI sepenuhnya diserahkan pada keputusan Ketua DPP Gerindra. Namun dirinya realistis dengan perolehan suara Gerindra DKI.
“Semua keputusan ada di pimpinan DPP. Saya tentu realistis dengan pertimbangan obyektif, mengingat perolehan suara Gerindra DKI. Apakah harus maju DKI satu, atau kembali DKI dua, saya pastikan akan tegak lurus pada keputusan pimpinan,” jelas Ariza.
Jika harus maju DKI 2, A Riza Patria menyatakan siap berdampingan siapapun. Termasuk harus berpasangan dengan Ridwan Kamil?
Terlebih Gerindra dan Golkar sedang mesra-mesranya sejak sukses bersama dalam koalisi Indonesia Maju mengusung Pak Prabowo Subianto-Gibran. “Hubungan dekat ini bisa saja berlanjut di pilkada DKI,” tegas Ariza menyiratkan keterbukaannya siap berdampingan dengan RK.