Jakarta | lampumerah.id – Staf Khusus Kementerian Desa RI Andi Rahma mengaku semakin terusik denga branding iklan Aplikasi Pijaman Online yang seolah menyelesaikan masalah keuangan rakyat berpenghasilan rendah. Padahal tidak.

“Lama-lama terganggu juga melihat iklan pnjaman online yang seolah menyelesaikan masalah keuangan  rakyat berpenghasilan rendah. Bahkan untuk bayar tagihan listrik atau perbaikan atap bocor, solusinya pakai pinjol,” begitu iklannya, kata Rahma, melalui seluler, Kamis, (27/6/25)

Menurut Rahma, berdasar data jumlah total pinjaman untuk warga Jakarta saja mencapai Rp. 10 Triliun pada tahun 2024 lalu. Dengan fakta tersebut tentu Tengah menjadi beban masalah yang siap meledak kapanpun ditengah Masyarakat.

Pemerintah diharapkan segera hadir memberikan jalan keluar agar masyarakat tidak terjerat beban penderitaan akibat tercekik bunga pijol.

“Harusnya ada langkah strategis yg bisa diambil pemerintah. Bagaimana menekan pengeluaran dan menambah penghasilan, Sederhananya seperti itu solusinya,’’ lanjut Rahma.

Pada sisi lain, Rahma memberi apresiai terhadap program Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang berupaya menekan pengeluaran rakyat melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). MBG MBG dinilai bisa memberikan solusi menambah pendapatan melalui koperasi desa kelurahan Merah Putih.

“MBG merupakan ide besar program yang harus dapat diterjemahkan dengan baik oleh seluruh meneteri pembantu beliau di Kabinet dan Kepala Daerah. Hal lain, tentu saja bagaimana bisa memberikan edukasi mengenai pengaturan keuangan keluarga,” jelas Rahma.

Rahma mencotohkan bagaimana menghemat keuangan secara sederhana dan dimulai dari diri sendiri. “Saya pribadi lebih baik puasa dan jalan kaki plus naik mikrotrans yang gratis ke mana-mana untuk menghemat pengeluaran sembari mengupayakan tambahan penghasilan,” ujarnya, memberi solusi.

Bagi Rahma, pinjam uang dengan bunga majemuk 0,03% per hari itu besar sekali jika  dihitung perbulan, apalagi pertahun. Iklannya seolah sangat ringan. 8% per 6 bulan, belum termasuk biaya-biaya lain.

“Sementara iklan pinjol seolah dianggap sebagai Solusi. Padahal, secara logika, setiap orang tanpa beban bayar utang pun, hidupnya sudah berat. Apalagi ditambah beban utang yang harus dibayar. Gitu loh,’’ pungkas Rahma, geram.