Sidoarjo l Lampumerah.id – Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Balongbendo segera dioperasikan, namun beberapa fasilitasnya belum ada.
Beberapa sarana yang belum ada tersebut kemungkinan besar sengaja tak dibangun oleh kontraktor. Diantaranya jembatan sebagai akses masuk TPST, sambungan listrik baru 66.000 Watt beserta instalasinya dan pompa air.

Camat Balongbendo Achmad Farkan Jazuli memerintahkan kepada pihak kepala desa untuk segera melakukan pembersihan dan memfungsikan TPST tersebut. Dengan dioperasikannya TPST kawasan SiBar tersebut, bakal mengurangi beban TPA Jabon, Sidoarjo.
“Sudah dilakukan pembersihan pepohonan yang berada di dalam bangunan TPST,” ungkapnya saat itu.

Handoko warga mengungkapkan jika TPST itu dipaksakan beroperasi akan menimbulkan masalah baru. Lantaran beberapa item yang masuk dalam RAB ( Rencana Anggaran Biaya) tidak terealisasi sampai sekarang.
“Pembangunan TPST itu, masuk dalam tahun anggaran 2018, sudah 3 tahun,” ungkapnya.

Lanjut Handoko, ada beberapa masalah yang timbul, bila dipaksakan beroperasi. Pertama terkait jembatan akses masuk yang tak dibangun. Keluar masuk kendaraan jelas tak bisa. Kedua terkait aliran listrik sebesar 66.000 Watt yang belum terpasang atau terinstal. Maka mesin yang rencananya akan didatangkan di TPST itupun tak ada tenaga penggeraknya.

“Jadi sampah akan menumpuk, dan otomatis bau busuk akan timbul. Itu akan menimbulkan masalah baru dengan warga sekitar,” paparnya.

Perlu diketahui pembangunan TPST Balongbendo, yang didanai APBD tahun 2018 itu, nilai pagunya Rp.1.726.044.000. Dan beberapa item yang tak terealisasi itu termasuk dalam nilai pagu itu. TPST itu dikerjakan oleh CV. Syanam dan Konsultan Pengawas CV Ideal Karya Nusa.