Surabaya|Lampumerah.id – Menyambut hari kemenangan Idul Fitri 1442 H, identik dengan kuliner khas lebaran seperti kue kering atau makanan berat mengandung sarat lemak. Anda harus lebih bijak mengatur pola makan demi kesehatan tubuh, khususnya penderita jantung koroner.
Hari lebaran tak komplit bagi warga Indonesia tanpa masakan Opor ayam. Sebuah olahan ayam yang lembut dan gurih dengan kuah bercampur santan, lengkap dipasangkan dengan ketupat atau lontong.
Ada juga yang memilih rendang daging sapi, daging yang empuk dipadu dengan bumbu khas dari Padang yang telah dicampur dengan santan.
Nah, kedua menu favorit lebaran ini biasanya semakin digemari saat dipanaskan secara berulang-ulang.
Ahli Gizi Universitas Airlangga, Stefania Widya Setyaningtyas, memaparkan bahwa bagi sebagian orang dan khususnya penderita penyakit jantung koroner olahan santan menjadi santapan yang menjadi ancaman.
Padahal, lanjut Stefania, mereka tetap bisa mengkonsumsi opor ayam atau rendang saat lebaran yang mengandung santan, tapi wajib memperhatikan jumlahnya. Pasalnya, santan mengandung lemak jenuh.
“Boleh dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan dan tidak dipanaskan berulang. Karena penderita penyakit jantung koroner sekalipun tetap membutuhkan lemak. Jumlah konsumsinya sebaiknya tidak lebih dari 10 persen kebutuhan lemak,” urai Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga ini.
Menurut Dia, pemanasan berulang pada makanan bersantan juga tidak dianjurkan. Pasalnya, pemanasan berulang akan menyebabkan kandungan lemak jenuh dalam santan semakin meningkat.
“Hal ini terjadi akibat rusaknya struktur kimia lemak pada santan sehingga sebaiknya hindari konsumsi makanan bersantan yang dipanaskan berulang,” terangnya.
Sebagai alternatif, santan bisa diganti dengan produk lain yang lain seperti susu segar, susu skim, susu kedelai, atau susu almond yang tidak banyak mengandung lemak jenuh.
Stefania juga menganjurkan penerapan pola makan seimbang, yakni dengan makan sayur atau makanan serat tinggi untuk menghambat kolesterol.
“Sayur dan buah yang tinggi kandungan serat dan larut dalam air bagus untuk mengimbangi. Mereka dapat mengikat dan memperlambat penyerapan lemak dan kolesterol. Hal ini membantu mengontrol kadar lemak dalam darah,” jelasnya.
Beberapa contoh buah dan sayur yang tinggi serat serta larut dalam air adalah apel, pear, wortel, stroberi, jambu, brokoli, dan lobak turnip. Stefania juga merekomendasikan untuk membuat ketupat dengan campuran oatmeal yang banyak berserat.
“Bisa juga mengkreasikan oatmeal ke dalam olahan lontong atau ketupat sehingga jumlah serat larut dalam makanan akan meningkat,” tutupnya. (Phk)