Jakarta I Lampumerah.id – Badan Intelijen Negara (BIN) mengeluarkan rilis resmi terkait peristiwa peledakan bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar yang mengakibatkan 2 orang tewas yang diduga pelaku dan 14 orang terluka.
Melalui rilis yang dikirim Deputi VII Bidang Komunikasi Wawan Hari Purwanto dan diterima redaksi Lampumerah.id pukul 14:00 WIB, pihaknya menyatakan prihatin dan menyayangkan atas kejadian bom bunuh diri didepan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi selatan.
“Semoga cepat teratasi hingga ke akar-akarnya dan Mengimbau masyarakat agar tenang, serahkan ke aparat penegak hukum untuk mengusutnya.”
Indikasi adanya aksi terorisme di Makassar, kata Wawan, sebenarnya sudah termonitor BIN sejak 2015 menyusul terendus adanya ratusan jemaah dibaiat oleh ISIS di Sudiang Sulsel.
BIN menyatakan pada awal Januari 2021 telah mendeteksi sebanyak sekitar 20 terduga teroris jaringan JAD ditangkap Polda Sulsel dan Densus 88. Mereka terlibat pendanaan pelaku bom bunuh diri di Filipina, fasilitator pelarian Andi Baso dan terduga pelaku pengeboman gereja Oikomene Samarinda 2017.
Mereka diketahui sudah melakukan persiapan fisik maupun meningkatkan kemampuan i’dad. Terduga teroris yg tertembak waktu itu diduga akan melakukan aksi bom bunuh diri. Hingga terjadilah bom bunuh diri Gereja Katedral.
“Pelaku Kasus bom bunuh diri di gereja katedral hari ini sebelumnya memang dalam pengejaran aparat keamanan. Masih ada beberapa yang belum tertangkap dan terus dalam pengejaran,’’ terang Wawan. esa