GRESIK | lampumerah.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik bersama Komunitas Wartawan Gresik (KWG), menggelar Forum Kolaborasi dan Dialog Publik bertema “Menggugah Kesadaran Sehat Masyarakat Melalui Media Masa” di Gedung Nasional Indonesia (GNI), Jumat (5/12).

Dalam acara yang dihadiri kepala puskesmas se Gresik dan anggota KWG Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan pentingnya mengubah pola pikir masyarakat, bahwa layanan kesehatan tidak hanya digunakan ketika sakit.

Ia menyampaikan arahan menteri kesehatan, yang mendorong masyarakat untuk memanfaatkan puskesmas sebagai fasilitas pelayanan publik yang terjangkau.

“Pemeriksaan kesehatan dasar harus menjadi langkah pencegahan. Jangan menunggu sakit untuk datang ke puskesmas. Ini konsep yang perlu terus diinformasikan ke masyarakat,” ujar bupati yang akrab disapa Gus Yani.

Bupati juga menyoroti program prioritas kementerian kesehatan, terkait pemeriksaan kesehatan gratis secara masif. Ia meminta seluruh jajaran puskesmas aktif turun ke lapangan, untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat.

“Cek, kontrol, dan terus cek kesehatan warga butuh keaktifan. Artinya Puskesmas harus turun ke bawah, keliling RT RW dan Desa,” ujarnya

Tampil sebagai salah satu nara sumber, Gus Yani mengakui, masih banyak warga yang mengira pemeriksaan di puskesmas memerlukan biaya padahal gratis. Karena itu, ia meminta seluruh puskesmas memberikan layanan yang cepat dan responsif.

“Kalau ada warga sakit, kepala puskesmas harus bijak, layani dulu. Kalau kelas tiga sudah ditanggung UHC. Masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya.

Bupati juga menekankan pentingnya kebijakan Universal Health Coverage (UHC), dalam memberikan jaminan layanan kesehatan kepada masyarakat. Ia menjelaskan, pembatasan layanan tertentu di rumah sakit kerap terjadi karena aturan pusat yang mewajibkan proses rujukan berjenjang melalui fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Di Gresik terdapat 32 puskesmas, 29 di antaranya sudah memiliki fasilitas rawat inap. Tiga lainnya belum, karena adanya permasalahan lahan.

“Jika seluruh puskesmas sudah lengkap, maka pelayanan dapat berlangsung 24 jam. Karena Gresik adalah kota industri, jadi pelayanan kesehatan 24 jam itu wajib,” tegasnya.

Ketua KWG, Miftahul Arif menjelaskan kegiatan ini digelar sebagai upaya memperkuat sinergi lintas sektor dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang layanan kesehatan.

“Alhamdulillah hari ini KWG bersama dinas kesehatan menghadirkan Pak Bupati, Polres, dan Kejaksaan Gresik sebagai nara sumber karena semua punya keterkaitan,” ujarnya.

Ia berharap dialog publik ini memberi dampak langsung bagi masyarakat, terutama dalam mendorong mereka lebih berani memanfaatkan layanan kesehatan sejak dini.

“Masih banyak warga yang takut cek kesehatan. Kami ingin melalui acara ini masyarakat tidak takut lagi, dan dinas kesehatan semakin proaktif menolong warga yang membutuhkan,” katanya.

Acara ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah dan media, untuk memperkuat edukasi ke masyarakat tentang pentingnya deteksi dini sebagai upaya menyelamatkan generasi dan meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat Gresik.