Jakarta | Lampumerah.id – Perwakilan utusan Yayasan Pengembangan Sumber Daya Pertahanan (YPSDP) Conggo Meliala menegaskan pihaknya tidak menghalangi siapapun pemenang tender Pengelola Pelabuhan Batam Center. Tapi, hanya berharap prosedur dan standar aturan diiukuti agar tidak menimbulkan polemik yang bisa berakibat chaos.
“Bukan soal siapa pemenang tender, tapi tolong ikuti aturan agar apa yang tidak diharapkan tidak terjadi. Karena dikawatirkan bisa chaos. Kalau itu terjadi siapa yang dirugikan, reputasi Batam Center dimata internasional! Nama baik pemerintah dan negara ini di dunia internasional,’’ ujar Conggo Meliala di Lotus Lounge, Bidakara, Jakarta, Senin, (22/4/24)
Kekawatiran cheos Conggo Meliala cukup memiliki alasan. Karena itu pihaknya sudah berkirim surat perlindungan hukum ke Presiden, dengan tembusan Kapolri, Jaksa Agung, dan Gubernur Kepulauan Riau dengan harapan PT. Sinergy Tharada memperoleh toleransi perpanjangan setidaknya satu samapi dua tahun.
“Ada baiknya supaya tidak menghambat operation pelayanan pelabuhan Batam Center. Terutama terkait kelayakan pelayaran, imigration, lalu lintas alur pelabuhan, bagaimana ijin internasional. Jika tidak memiliki itu (PT. Metro Nusantara Bahari) mana bisa mereka mengoperasikan. Jangankan sertifikasi kepelabuhan, KBLI nya saja mereka tidak sesuai. Lha kok bisa menang tender?” terang Meliala.
Tanpa PT. Sinergy Tharada Meliala meyakini mereka tidak tahu dan tidak bisa mengoperasikan. Tanpa melalui prosedur layak secara internasional. Tanpa kordinasi saling melengkapi, jangankan PT. Metro Nusantara Bahari, Badan Pengelola Batam saja akan bisa mengerti cara mengurus visa on arrival.
“Jadi tolong integritas negara harus dijaga. Sebagai contoh kalau dari turis mancanegara dari Amerika via Singapur. Lalu masuk Indonesia melalui Batam, apa bisa mereka pakai visa on arrival karena bukan bidangnya. Lalu, misal pakai visa elektronik, yang user name dan paswordnya kan dari kita yang punya. Kalau sudah begini, jelas tidak dinamislah putusan tender mitra kerja BP Batam itu,’’ tegas Conggo.