Foto: Istimewa
Sekda Achmad Washil Miftahul didampingi AH Sinaga dan Edy Suharmanto meninjau kendaraan operasional Damkarla Gresik.
GRESIK | lampumerah.id – Meski baru berdiri 18 Januari 2022, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Kabupaten Gresik ternyata menjadi idola bahkan kehadirannya kerap dinanti-nanti masyarakat.
Terbukti beragam keluhan masyarakat mulai dari kebakaran, evakuasi ular, sarang, kucing naik plafon hingga kunci motor jatuh ke selokan, petugas Damkarla dengan sigap membantu menyelesaikannya.
Karena tuntutan masyarakat terhadap Damkarla Gresik semakin hari semakin meningkat, dan berkembang variannya, Pemkab Gresik melalui Sekretaris Daerah Achmad Washil Miftahul Rachman mendukung penuh diadakannya Training Diklat Pemadam 1 (F1).
Bahkan secara khusus, Sekda Washil memberikan apresiasi khusus kepada Kadisdamkarla Gresik Agustin Halomoan Sinaga, lantaran sejak berdiri hingga hari ini, Damkarta selalu berhasil menyelesaikan semua keluhan masyarakat.
“Ini adalah salah satu bentuk nyata dari tugas pemerintah daerah, memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Pemerintah wajib hadir ketika dibutuhkan, atau paling tidak memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat,” terang Washil.
Training Diklat Pemadam 1 (F1) ini diadakan 27 November hingga 3 Desember 2022, diikuti 60 peserta. Di antaranya 16 orang dari Kabupaten Jombang, 12 Kabupaten Malang, 2 Tuban dan 30 orang dari Gresik.
“Ke depan lewat diklat ini bisa melahirkan individu-individu yang profesional, dan penuh dedikasi dalam melaksanakan tugas, ” terang Kadisdamkarla Gresik Agustin Halomoan Sinaga.
Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kementerian Dalam Negeri, Edy Suharmanto mengingatkan kebijakan Kemendagri dalam SOP urusan kebakaran dan penyelamatan.
Menurutnya, Diklat yang digagas Gresik ini sangat berguna bagi pemerintah daerah dan mereka yang mengabdikan diri dalam Dinas Damkar.
“Bagi mereka yang lulus diklat juga akan sangat membantu dalam seleksi PPPK bagi pegawai honorer. Karena sertifikat diklat ini sebesar 25 persen,” pungkas Edy. (san)