Dokter Pejuang Bayi Kembar Siam RSUD Dr. Soetomo Tutup Usia

 

Surabaya|Lampumerah.id – Ketua Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr. Agus Harianto, SpA(K), wafat pada pukul 03.00 WIB, Sabtu, 5 Juni 2021. Almarhun dikenal sebagai dokter yang berdedikasi tinggi dalam penanganan bayi kembar siam yang ada di Indonesia.

Jenazah almarhum disucikan dan dishalatkan di Masjid An Nur. Selanjutnya, jenazah diberangkatkan dari RSUD Dr Sutomo menuju TPU Keputih, Sabtu siang.

Kepergian guru para dokter spesialis anak asal Universitas Airlangga ini disambut duka sejumlah kolega dokter hingga awak media massa. Prosesi pemakaman almarhum juga ditayangkan lewat virtual zoom untuk mengurangi kerumunan pengunjung takziah.

Menurut dr. Achmad Heryana, SpA lewat zoom, dr. Agus merupakan guru yang menjadi panutan karena selalu memberikan waktu luang pada para anak didiknya.

“Beliau memiliki sumbangsih besar semasa hidupnya dalam membentuk tim kembar siam dan beberapa kali berhasil menjalankan proses pemisahan bayi kembar siam,” ujar Achmad.

Semasa hidupnya, dr. Agus tanpa lelah mendampingi orang tua bayi kembar siam dan mengamati setiap perkembangan penanganan bayi kembar. Berbagai jenis kelainan bayi kembar siam pernah ditangani, oleh tim yang dipimpinnya. Almarhum juga selalu sabar dan telaten dalam melayani awak media yang meliput setiap penanganan bayi kembar siam.

Sementara itu, salah satu pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Syamsul Arifin, mengenang kiprah Agus yang juga mengabdikan diri untuk pengembangan IDAI. Almarhum dikenal sebagai seorang yang teliti dan konsisten. “Sampai waktunya wafat beliau masih sempat membuat revisi anggaran dasar Pengurus Pusat IDAI,” tutur Syamsul.

Terpisah, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya Dr Joni Wahyuhadi SpBS (K) mengungkapkan dr Agus Harianto SpA (K) sebagai Ketua Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu merencanakan rujukan bagi dua kembar siam untuk ditangani rumah sakit setempat.

Tercatat, almarhum telah menangani lebih dari 100 kasus operasi kembar siam. Bahkan, jelang tutup usia, almarhum berencana akan menangani dua kasus bayi kembar siam. Namun, Sang Khalik berencana lain.

“Kami agak terkejut yah. Dua hari lalu masih bertemu sama saya dan sehat. Beliau sangat berdedikasi, maka saya secara pribadi maupun kelembagaan sangat kehilangan beliau. Beliau yang tak henti-hentinya memajukan kembar siam sampai sekarang sudah punya yayasan kembar siam yang disupport Bu Gubernur,” urainya.

Joni memaparkan, dr Agus telah berkutat pada kembar siam sejak ia bergabung di RSU Dr Soetomo. Sehingga dr. Agus bersama dr Poerwadi menjadi pioneer berbagai program kembar siam.

Dia menambahkan, dr Agus merupakan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Selain itu juga tergabung dalam program dokter mitra di RSU Dr Soetomo karena telah pensiun.

Untuk diketahui, Agus merupakan lulusan Fakultas Kedokteran (FK) Unair tahun 1971. Ia lulus pendidikan dokter spesialis tiga tahun kemudian.

Lalu pada 1990, ia mulai membantu mengerjakan kasus kembar siam. Agus kemudian terus berkecimpung menjalankan program kasus kembar siam pada 2009. Beliau bahkan telah beberapa kali menuliskan buku diktat dan panduan terkait bayi kembar Siam. Dia membuat program dan menyusun kembali standar operasional prosedur (SOP) penanganan Bayi kembar siam. (Phk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *